Cegah Polio, Sukseskan PIN

  • Bagikan
CEGAH POLIO : Kepala Dinas Kesehatan Kota Baubau, dr. Lukman, Sp.PD., ketika mengikuti pertemuan sosialisasi dan advokasi IPV2 tingkat Provinsi Sulawesi Tenggara. Ia berharap seluruh pihak bekerja sama mendukung dan menyukseskan PIN Polio tahun 2024. (DISKOMINFO KOTA BAUBAU FOR KENDARI POS)
CEGAH POLIO : Kepala Dinas Kesehatan Kota Baubau, dr. Lukman, Sp.PD., ketika mengikuti pertemuan sosialisasi dan advokasi IPV2 tingkat Provinsi Sulawesi Tenggara. Ia berharap seluruh pihak bekerja sama mendukung dan menyukseskan PIN Polio tahun 2024. (DISKOMINFO KOTA BAUBAU FOR KENDARI POS)

KENDARIPOS.FAJAR.CO.ID - Penyakit polio memang tidak bisa diobati, namun dapat dicegah dengan imunisasi serta penerapan pola hidup bersih dan sehat. Hal tersebut disampaikan Kepala Dinas Kesehatan Kota Baubau, dr. Lukman, Sp.PD. Ia meminta perhatian seluruh jajaran pemerintah dan masyarakat untuk bekerja sama mendukung dan menyukseskan Pekan Imunisasi Nasional (PIN) Polio tahun 2024.

“Bawa putra putri kita yang berumur nol sampai tujuh tahun 11 bulan 29 hari atau sebelum delapan tahun, tanpa melihat status imunisasi sebelumnya untuk mendapatkan dua tetes manis Polio sebanyak dua kali di Posyandu, Puskesmas, Sekolah atau Pos PIN Polio terdekat secara gratis,” ajaknya, Minggu (14/7).

Lukman berharap, semua pihak dapat menyukseskan PIN di Kota Baubau tahun 2024 untuk menciptakan generasi emas bebas polio. Diketahui, polio menjadi satu penyakit berbahaya terutama bagi anak-anak yang dapat menyebabkan kelumpuhan permanen dan bahkan hingga kematian.

“Makanya, pencegahan melalui imunisasi sangatlah penting. Sebab berdasarkan penilaian risiko menggunakan standar Badan Kesehatan Dunia WHO, Indonesia dikategorikan sebagai wilayah risiko tinggi penularan polio. 32 provinsi atau 84 persen dan 399 kabupaten/kota (78 persen) di Indonesia masuk dalam kategori resiko tinggi polio. Sehingga diperlukan pemberian imunisasi secara masif melalui kegiatan PIN dengan cakupan tinggi dan merata untuk memutus transmisi virus polio,” papar Lukman.

Diakuinya, saat ini diperlukan untuk melaksanakan percepatan peningkatan cakupan imunisasi inactivated poliovirus vaccine (IPV) dan oral polio vaccine (OPV) untuk memutus transmisi virus dan meningkatkan imunitas, sehingga dapat meningkatkan upaya Indonesia bebas polio. Tahapan pelaksanaan PIN dilaksanakan dalam dua putaran.

“Masing-masing putaran dilaksanakan dalam waktu satu minggu ditambah lima hari sweeping dosis pertama pada tanggal 23-29 Juli 2024 dan sweeping tanggal 30 Juli hingga 3 Agustus. Selanjutnya putaran kedua untuk dosis dua mulai tanggal 6 sampai 12 Agustus 2024 dan sweeping 13 hingga 17 Agustus 2024,” pungkas Lukman. (c/lyn)

  • Bagikan