Unair Buka Peluang Kerja Sama Studi Lanjut Pascasarjana Berbasis Riset

  • Bagikan
Suasana kuliah umum dengan tema Pengembangan Mutu Pendidikan Tinggi di IAIN Kendari di Aula Perpustakaan, beberapa waktu lalu.(HUMAS IAIN KENDARI)
Suasana kuliah umum dengan tema Pengembangan Mutu Pendidikan Tinggi di IAIN Kendari di Aula Perpustakaan, beberapa waktu lalu.(HUMAS IAIN KENDARI)

KENDARIPOS.FAJAR.CO.ID - Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Kendari mendapat peluang dari Universitas Airlangga (UNAIR) untuk penyelenggaraan Program Studi Lanjut Pascasarjana berbasis riset. Program ini ditujukan kepada para dosen yang ingin melanjutkan studi tanpa meninggalkan tugas. Sinyal positif terkait peluang kerjasama ini terungkap saat penyelenggaraan kuliah umum dengan tema Pengembangan Mutu Pendidikan Tinggi di IAIN Kendari di Aula Perpustakaan, beberapa waktu lalu.

Dalam sambutannya Wakil Rektor I, Dr. Jumarddin La Fua, M.Si., menuturkan kegiatan ini penting diikuti untuk mendapatkan informasi bagi yang ingin melanjutkan studi Pascasarjana di Universitas Airlangga. “Kegiatan ini mudah-mudahan juga menjadi awal yang baik untuk kerjasama selanjutnya dengan Universitas Airlangga dalam upaya mendukung peningkatan kompetensi SDM,” katanya.

Jumarddin menjelaskan, studi lanjut S3 bagi dosen adalah salah satu langkah konkret untuk meningkatkan mutu pendidikan sekaligus mendorong percepatan jenjang karir dosen. “Hal tersebut akan memberi dampak yang besar terhadap perbaikan mutu kelembagaan IAIN Kendari,” jelasnya.

Sementara itu Perwakilan Universitas Airlangga Yanuardi Raharjo, S.Si., M.Sc. Ph.D., menyampaikan terimakasih atas sambutan hangat yang diberikan civitas akademika IAIN Kendari. “Terus melanjutkan pendidikan hingga ke jenjang S2 dan S3 jadikan diri anda dikenal di dunia internasional,” katanya.

Usai sambutan kegiatan dilanjutkan dengan pemaparan materi dari Prof. Dr. Alfiah Hayati, M.Kes., Guru Besar Universitas Airlangga dengan tema Nanoplastic and their impact on human health. “Bahaya nano plastik bagi kesehatan manusia. Tidak seperti mikroplastik, nano plastik lebih sulit dideteksi meskipun telah menggunakan alat seperti mikroskop. Penyebaran nano plastik pada tubuh hewan dan manusia dapat menyebabkan komplikasi penyakit berbahaya,” tutupnya. (rls/ win).

  • Bagikan