KENDARIPOS.FAJAR.CO.ID - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sultra mengapresiasi pelaksanaan Festival Ekonomi Syariah Kawasan Timur Indonesia (FESyar KTI) tahun 2024. Kegiatan ini, bisa menjadi wasilah dalam mendukung pengembangan dan kemajuan ekonomi syariah di Bumi Anoa.
Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Sultra, Asrun Lio mengatakan, acara tersebut merupakan, langkah konkret dalam upaya mendorong pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan di kawasan Timur Indonesia, khususnya di Sultra.
“Melalui kegiatan ini, kita akan bersama-sama merayakan potensi ekonomi syariah yang kaya dan beragam. Serta menggali peluang-peluang baru untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat,” ujar Asrun Lio saat memberikan sambutan dalam pembukaan FESyar KTI 2024 di Hotel Claro Kendari, Senin (8/7/2024).
Menurutnya, ekonomi syariah dengan prinsip berkeadilan dan berkelanjutan, dapat mengatasi tantangan yang dihadapi saat ini.
“Adapun salah satu prinsip yang dimiliki yakni bagi hasil dan berkeadilan sosial. Hal ini bukan hanya memberikan landasan kuat untuk pertumbuhan ekonomi, tapi juga mendorong pemerataan kesejahteraan dan pemberdayaan masyarakat,” jelasnya.
Ekonomi syariah di Sultra, kata dia, diharapkan dapat mencerminkan nilai-nilai yang menjadi landasan yaitu keadilan, inklusivitas, pemerataan kesejahteraan dan keberlangsungan lingkungan.
“Keberlangsungan lingkungan juga menjadi perhatian utama dalam penerapan ekonomi syariah di Sultra. Kita menyadari, pertumbuhan ekonomi harus berjalan seiring dengan pelestarian lingkungan. Oleh karena itu, semangat ekonomi syariah harus diintegrasikan dalam pengelolaan sumber daya alam. Khususnya di sektor pertambangan yang menjadi tulang punggung ekonomi di daerah ini,” harapnya.
Ditempat yang sama, Deputi Gubernur Bank Indonesia (BI), Juda Agung mengungkapkan, melalui kegiatan tersebut diharapkan, dapat mengembangkan ekonomi syariah yang ada di kawasan Timur Indonesia. Ekonomi Syariah memiliki peran penting dalam membangun ekonomi secara nasional, yang membawa nilai-nilai dan etika.
“Akan tetapi, dalam mengembangkannya, terdapat tantangan yang perlu diselesaikan secara bersama-sama dan melibatkan berbagai stakeholder,” ujarnya.
Kepala Kantor Perwakilan BI Sultra, Doni Septadijaya menyatakan, menyadari pentingnya kematangan ekosistem halal untuk mendorong pengembangan industri halal, Bank Indonesia turut mendorong literasi halal lifestyle dengan tujuan membentuk pasar halal yang kokoh di dalam negeri.
“Sehingga, dapat terbentuk pasar halal yang mandiri bagi para produsen produk halal, baik dari sektor kuliner, fashion hingga industri keuangan syariah,” jelasnya.
Pada FESyar KTI 2024 dilaksanakan dengan empat program unggulan yaitu Gerakan Sadar Wakaf KTI, Gerakan Halal UMKM KTI, Inisiasi Ekosistem Halal KTI dan Akselerasi Literasi Ekonomi Syariah KTI. Pelaksanaan berbagai program ini diharapkan, dapat mengakselerasi pengembangan ekosistem halal di KTI dan mendorong kontribusi industri halal pada dunia.
“Sementara dari sisi pembiayaan syariah, Bank Indonesia terus bersinergi dengan lembaga keuangan, untuk mendorong penyaluran pembiayaan syariah baik dari sisi kebijakan makroprudensial melalui implementasi Insentif Likuiditas Makroprudensial (ILM) maupun dari sisi mikro, melalui pelaksanaan business matching. Dengan target pembiayaan senilai Rp 176 miliar hingga akhir tahun 2024,” imbuhnya. (win/b)