59,8 Hektare Sawah di Dua Kecamatan Terendam Banjir

  • Bagikan
INVENTARISASI: Pihak Distan dan Ketapang Kota Baubau saat turun langsung turun meninjau dan melakukan pendataan total kerusakan areal persawahan yang terendam akibat banjir di dua kecamatan. Juga mengecek saluran irigasi yang jebol.(DISKOMINFO KOTA BAUBAU FOR KENDARI POS)
INVENTARISASI: Pihak Distan dan Ketapang Kota Baubau saat turun langsung turun meninjau dan melakukan pendataan total kerusakan areal persawahan yang terendam akibat banjir di dua kecamatan. Juga mengecek saluran irigasi yang jebol.(DISKOMINFO KOTA BAUBAU FOR KENDARI POS)

KENDARIPOS.FAJAR.CO.ID - Sejumlah kawasan persawahan di Kecamatan Bungi dan Lea-lea, Kota Baubau, terendam banjir, setelah hujan mengguyur wilayah tersebut dalam beberapa hari terakhir. daerah. Sejak akhir pekan lalu, pihak Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (Distan dan Ketapang) sudah turut meninjau dalam melakukan pendataan kerusakan yang terjadi di kawasan persawahan itu.

Kepala Distan dan Ketapang Kota Baubau, Muh. Rais, merinci, dari 1.200 hektare lahan yang ada, memang baru sekitar 450 hektare melakukan penanaman. Namun pascabanjir, tercatat 59,8 hektare sawah mengalami kerusakan. Dijelaskan, sistem penanaman padi di Kecamatan Bungi dan Lea-lea memang banyak yang memakai cara tanam benih langsung, sebagian dengan metode tanam pindah.

"Lahan persawahan terdampak adalah yang menggunakan tanam benih langsung, baru tiga sampai empat hari ditanam, benihnya terbawa arus. Untuk di Kecamatan Bungi ada beberapa kelurahan yang terdampak. Yakni di Liabuka, Waliabuku dan Ngkaring-karing. Sementara di Kecamatan Lea-lea itu hanya Kelurahan Kantalai,” sebut Muh. Rais, kemarin.

Untuk nilai kerugian, diperkirakan mencapai 1,8 ton benih rusak dan biaya penanaman kurang lebih Rp 300 ribu tiap hektare. Benih dan penanaman diperkirakan kerugian sekitar Rp 54 juta. Selain persawahan, ada juga kerusakan saluran irigasi akibat jebol diterjang banjir. Muh. Rais mengaku sudah melakukan koordinasi kepada Pj Wali Kota Baubau, Muh. Rasman Manafi, untuk ditindak lanjuti.

“Kami juga telah berkoordinasi ke BNPB, Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Peternakan Provinsi Sultra. Saat ini kami belum memiliki anggaran, tetapi akan berupaya apakah melalui BNPB atau Provinsi. Yang jelas, secepatnya kami upayakan untuk menangani,” janji Muh. Rais. (c/lyn)

  • Bagikan