Pahri Yamsul: Jalan Rusak di Konsel Segera Diperbaiki

  • Bagikan
Pahri Yamsul Kepala Dinas Sumber Daya Air (SDA) dan Bina Marga Provinsi Sultra
Pahri Yamsul Kepala Dinas Sumber Daya Air (SDA) dan Bina Marga Provinsi Sultra

-- Pemprov Alokasikan Anggaran Rp 5,4 Miliar

KENDARIPOS.FAJAR.CO.ID - Jalan rusak di Konawe Selatan (Konsel) segera diperbaiki. Terutama di titik jalan rusak yang dipersoalkan masyarakat Konsel, beberapa waktu belakangan ini. Rencana perbaikan jalan rusak itu disampaikan Kepala Dinas Sumber Daya Air (SDA) dan Bina Marga Provinsi Sultra, Pahri Yamsul.

“Kami akan segera memulai perbaikan jalan di Konsel. Pekan ini, akan ada penandatanganan kontrak pengerjaannya,” ujar

Pahri Yamsul kepada Kendari Pos, Minggu (7/7/2024). Pahri Yamsul menegaskan, proyek perbaikan jalan di Konsel, merupakan salah satu prioritas utama pemerintah provinsi tahun ini, selain Kabupaten Buton Utara (Butur).

“Kami telah menyelesaikan semua persiapan teknis dan administratif, termasuk proses lelang. Kami akan mulai menandatangani kontrak dan langsung melakukan mobilisasi alat ke lokasi,” ulang Pahri menegaskan.

Lanjut dia, ruas jalan yang akan diperbaiki adalah jalur Alangga-Tinanggea, yang telah lama mengalami kerusakan parah. Namun, karena keterbatasan anggaran, belum semua ruas jalan tersebut dapat diperbaiki tahun ini.

“Anggaran yang dialokasikan, untuk perbaikan jalan di Konsel mencapai Rp5,4 miliar,” jelasnya.

Pahri juga mengklarifikasi bahwa, meskipun ada informasi di media mengenai alokasi anggaran sebesar Rp15 miliar, angka tersebut merupakan usulan Pemprov Sultra yang telah disampaikan ke DPRD. Namun, karena sebagian besar anggaran tahun ini digunakan untuk mendukung pelaksanaan pemilihan kepala daerah oleh KPU dan Bawaslu, anggaran yang disetujui untuk tahun ini hanya Rp5,4 miliar.

“Dana Alokasi Umum (DAU) kita tahun ini, diberikan hanya sekira Rp27 miliar. Dengan alokasi terbesar di Konsel sebesar Rp5,4 miliar. Selain Konsel, perbaikan jalan provinsi juga menjadi prioritas di Buton Utara (Butur) dan beberapa kabupaten lainnya,” terangnya.

SATU RUAS JALAN, PANJANG 20 KM, BUTUH ANGGARAN RP 120 M

Dalam rapat dengan Wakil Bupati Konsel beberapa waktu lalu, Pahri menjelaskan bahwa, untuk perbaikan satu ruas Alangga-Tinanggea, dibutuhkan Rp120 miliar untuk menyelesaikan perbaikan jalan sepanjang lebih dari 20 km. Dengan biaya perbaikan Rp4 hingga Rp5 miliar per kilometer. Pahri menambahkan, proyek ini baru mencakup satu ruas jalan. Kalau dua ruas, lebih banyak lagi anggaran dibutuhkan.

“Namun lagi-lagi karena keterbatasan anggaran, sehingga tak bisa langsung dituntaskan sekaligus,” paparnya.

Secara teknis, Pemprov Sultra telah mempersiapkan data pendukung dan siap untuk melaksanakan proyek perbaikan jalan di seluruh kabupaten/kota se-Sultra. Namun, alokasi anggaran Bina Marga dipotong untuk mendukung pelaksanaan Pilkada tahun ini.

“Hal ini berdampak pada penurunan anggaran perbaikan jalan dari Rp170 miliar pada tahun 2023, menjadi hanya Rp27 miliar tahun ini. Itu mencakup perbaikan ruas jalan di 17 kabupaten/kota. Ini tentu sangat berbeda jauh dari tahun lalu,” jelasnya.

Pahri juga mengakui, tuntutan masyarakat untuk perbaikan jalan segera adalah hal wajar. Namun ia meminta pengertian, bahwa keterbatasan anggaran daerah memerlukan penyelesaian masalah secara bertahap.

“Sebelum Konsel, kami tengah mengerjakan perbaikan jalan di Butur dengan kondisi serupa. Setelah Butur, ada lagi laporan kerusakan jalan di Konawe Utara dan Poli-Polia. Inilah kondisi kita saat ini,” bebernya.

Lebih jauh Pahri menjelaskan, pihaknya terus berupaya memenuhi kebutuhan infrastruktur di Konsel dan daerah lainnya di Sulawesi Tenggara. Dalam rentang tahun 2020 hingga 2024, sebanyak Rp122,9 miliar telah diinvestasikan untuk pembangunan jalan, irigasi, dan infrastruktur lainnya di Konsel, dengan sekitar Rp90 miliar dikhususkan untuk perbaikan jalan dan pembangunan fasilitas penunjangnya.

“Pemerintah Provinsi sangat peduli terhadap perkembangan Konsel. Meskipun memerlukan waktu untuk menyelesaikan semua proyek, yang direncanakan, karena keterbatasan anggaran. Kami berharap masyarakat bisa memahami itu,” harapnya.

Dalam kondisi seperti ini, pemerintah provinsi dan pemerintah daerah tentu tidak bisa saling menyalahkan. Namun, harus bekerja sama untuk menuntaskan persoalan yang ada.

“Kami juga sudah komunikasi dengan Dinas PU Konsel, di mana ruas jalan yang mereka minta diperbaiki awalnya adalah MotahaAlangga. Namun setelah konfirmasi, kembali berubah menjadi Alangga-Tinanggea. Nah, inilah yang akan kita kerjakan lebih dulu,” pungkasnya.

Saat menjelaskan kondisi tersebut, Kepala Dinas SDA dan Bina Marga Sultra Pahri Yamsul, didampingi Kabid Bina Marga Harmunadin, Sekretaris Bina Marga Nurnikmat, dan Kepala Seksi Preservasi Jalan Dinas SDA dan Bina Marga Sultra, Nurdin. Hal ini sebagai bentuk keseriusan mereka dalam penanganan ruasruas jalan rusak di Sultra. (b/rah)

  • Bagikan

Exit mobile version