Karena Banjir Septic Tank Meluap

  • Bagikan
Sejumlah rumah warga di tiga desa pada dua kecamatan di Mubar terdampak banjir akibat curah hujan tinggi beberapa hari ini. (BPBD Mubar For Kendari Pos)

KENDARIPOS.FAJAR.CO.ID - Hujan dengan intensitas tinggi dan durasi lama melanda Muna Barat (Mubar) beberapa hari ini, membuat tiga desa di dua kecamatan dilanda banjir. Sebanyak 45 unit rumah warga terdampak banjir dan 34 jiwa mengungsi. Karena bencana itu, septic tank rumah warga penuh dan meluap, lalu mencemari sumber air bersih.

“Sementara ini ada 28 unit rumah di Desa Lasama dan lima unit rumah di Desa Laworo Kecamatan Tiworo Kepulauan terdampak banjir. Kemudian lima unit rumah di dusun satu dan tujuh unit rumah di dusun tiga Desa Kombikuno, Kecamatan Napano Kusambi juga terdampak banjir,” kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana (BPBD) Mubar, Karimin saat dikonfirmasi Kamis (4/7).

Lanjutnya, banjir terjadi akibat hujan yang terus mengguyur Mubar sejak beberapa hari lalu. Hal itu megakibatkan debit air sungai Tiworo meningkat hingga meluap ke pemukiman warga. “Banjir di Desa Lasama disebabkan luapan air dari sungai Tiworo. Makanya sejumlah rumah terdampak. Ada yang terendam dan sebagian lagi akses jalan menuju rumah terputus akibat genangan air yang mencapai pinggang orang dewasa. Makanya sebanyak 34 jiwa dari 10 KK mengungsi. Karena sampai saat ini kondisi air belum surut karena hujan masih terjadi,” ungkapnya.

Sementara itu, untuk banjir di Desa Laworo dan Kombikuno dikarenakan intensitas hujan yang tinggi. Di Desa Laworo ketinggian air mencapai pinggang orang dewasa. Sementara di Desa Komobikuno ketinggian air mencapai 70 centi meter sampai satu meter. “Untuk sekarang kondisi banjir di Laworo sudah mulai surut. Begitu pula dengan di Kombikuno sudah berangsur surut. Makanya warga yang rumahnya terdampak di dua desa itu tidak ada yang mengungsi,” ucapnya.

“Tetapi yang sementara kita pikirkan sekarang adalah penanganan sanitasinya. Karena seluruh rumah yang terdampak banjir mengakibatkan septic tank penuh dan meluap mencemari sumber air bersih warga. Karena air menggenangi seluruh area pemukiman sehingga sumur-sumur mereka juga penuh dan meluap,” ungkapnya

Saat ini pihaknya telah berkoordinasi dengan pemerintah setempat dan Polsek Tiworo kemudian membentuk pos komando. Warga Desa Lasama yang mengungsi dibuatkan posko pengungsian. “Kita buatkan posko pengungsian sekaligus dapur umum di Balai Desa Lasama. Jadi untuk kebutuhan pokok seperti makanan kita antarkan. Malam ini kita sudah akan mulai distribusikan makanan dan air bersih,” pungkasnya.

Sementara itu, Camat Tiworo Kepulauan, La Ode Abdul Muin mengungkapkan bencana bajir memang kerap melanda Desa Lasama dan Laworo. Hanya saja bencana banjir kali ini cukup besar sehingga beberapa rumah warga tergenang air. “Selama ini hanya genangan dan warga tidak sampai mengungsi. Tapi sekarang warga sampai mengungsi,” ucapnya.

a, menambahkan saat ini kondisi banjir di Desa Lasama mulai berangsung surut. BPBD Mubar telah membuat saluran pembuangan untuk mengurai genangan air. “BPBD sudah turun lapangan menggali saluran pembuangan dan akan membangun posko pengungsian dan dapur umum,” pungkasnya. (ahi/b)

  • Bagikan

Exit mobile version