FKIP Dorong Pengembangan Mutu Pembelajaran Digital

  • Bagikan
Foto bersama Dekan FKIP UHO, Dr. Damhuri, S.Pd., M.P (empat dari kiri) dan para dosen FKIP UHO usia kegiatan.(Dok FKIP UHO for Kendari Pos)
Foto bersama Dekan FKIP UHO, Dr. Damhuri, S.Pd., M.P (empat dari kiri) dan para dosen FKIP UHO usia kegiatan.(Dok FKIP UHO for Kendari Pos)

-- Melalui Sosialisasi, Perancangan Pengembangan dan Penyelenggaraan

KENDARIPOS.FAJAR.CO.ID - Peningkatan mutu pembelajaran di Perguruan Tinggi (PT) menjadi kunci utama dalam menyesuaikan lulusan dengan kebutuhan dunia kerja di era Industri 4.0 dan Society 5.0 yang tentu saja menuntut inovasi. Atas dasar itulah, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Halu Oleo (FKIP UHO) baru-baru ini melaksanakan sosialisasi & perancangan pengembangan dan penyelenggaraan pembelajaran digital mata kuliah pengembangan media pembelajaran Biologi, Jurusan Pendidikan Biologi di Hotel Horison, kemarin.

Saat membuka kegiatan, Dekan FKIP UHO, Dr. Damhuri, S.Pd., M.P., mengatakan bahwa peningkatan pembelajaran menjadi hal yang paling penting dalam menciptakan kebutuhan kerja saat ini. “Untuk mengatasi hal ini, strategi pembelajaran inovatif perlu dikembangkan dengan mempertimbangkan perkembangan zaman dan karakteristik mahasiswa. Oleh karena itu baru-baru ini FKIP UHO melaksanakan sosialisasi dan perancangan pembelajaran digital,” ujarnya.

Lanjut dia, keterampilan berinovasi dapat dikuasai melalui pembelajaran yang menawarkan pada masalah nyata dan memberikan keleluasaan bagi mahasiswa untuk memilih minat studi mereka. “Dosen juga harus aktif dalam menggunakan teknologi digital untuk mendukung pembelajaran berkualitas, seperti dengan pengembangan materi digital dan penggunaan elearning berbasis cloud atau aplikasi mobile,” ungkapnya.

Damhuri menjelaskan, bahwa pemerintah melalui program Bantuan Pengembangan dan Penyelenggaraan Pembelajaran Digital (P3D) tahun 2024 memberikan dukungan untuk pengembangan pembelajaran digital, yang diharapkan dapat meningkatkan kualitas pendidikan tinggi dan menyelesaikan tantangan era Industri 4.0 dan Society 5.0. “Program ini diharapkan dapat mendorong dosen berinovasi dalam pembelajaran digital untuk mendukung kebijakan program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) dengan memberikan insentif, seperti kredit transfer bagi mahasiswa dari perguruan tinggi lain untuk mengikuti program tersebut. Serta mempercepat akselerasi pencapaian Indeks Kinerja Utama (IKU) perguruan tinggi 2, 3, dan 7,” jelasnya.

Mantan Sekretaris Rektor UHO itu, menerangkan bahwa salah satu inovasi yang ditawarkan dalam program pengembangan dan penyelenggaraan pembelajaran digital yaitu mengusulkan mata kuliah Pengembangan Media Pembelajaran pada Program Studi S1-Pendidikan Biologi FKIP UHO. “Inovasi yang dikembangkan berupa modul pembelajaran digital dengan judul; Mengembangkan Media Pembelajaran Biologi Melalui Strategi Creative Problem Solving (CPS) dalam Format Kombinasi Ruang Belajar Zaman Now. Format pembelajaran dimaksud bertujuan memperkuat kemampuan mahasiswa dalam memecahkan masalah dunia nyata yang mempromosikan learning experience dan student engagement pada mahasiswa,” bebernya.

Ia menambahkan, bahwa formulasi pembelajaran ini dapat diikuti oleh mahasiswa dari perguruan tinggi sendiri dan juga mahasiswa inbound dari perguruan tinggi mitra yang sebagai mitra. Mahasiswa yang mengikuti mata kuliah tersebut memperoleh kredit (credit earning) yang dapat dialihkan menjadi kredit tertentu (credit transfer) di perguruan tinggi dimana mahasiswa tersebut berasal. Adapun mitra perguruan tinggi lain yang terlibat dalam program ini yaitu mahasiswa Program Studi S1-Pendidikan Biologi dan S1-PGSD dari Universitas Muhammadiyah Buton. Proses pengembangan mengikuti model Analysis, Design, Development, Implementation dan Evaluation (ADDIE) untuk menghasilkan produk pembelajaran yang bermanfaat dan efektif. Durasi pengembangan adalah selama 10 bulan.

“Pengembangan inovasi ini memfokuskan pada luaran berupa; rancangan pembelajaran inovatif dalam format RPS, Learning Object Materials (LOM) dalam bentuk (video, slide, teks dan infografis), instrumen penilaian, modul pembelajaran dengan rancangan instruksional strategi creative problem solving (CPS) pada konteks pembelajaran blended, dan hybrid. Lebih lanjut dari pengembangan inovasi pembelajaran ini akan menghasilkan Hak Atas Kekayaan Intelektual (HAKI) atas produk-produk yang telah ditetapkan sebelumnya,” tutupnya.

Kegiatan ini didanai sepenuhnya okeh Kemendikbudristekdikti melalui hibah kompetitif tahun anggaran 2024 dan diketuai oleh Dr. Nurrijal, S.Pd., M.Pdberanggotan Lili Darlian, S.Si., M.Si, dan Dr. H.M Sirih, M.Si. (rls/win)

  • Bagikan