Cuaca Picu DBD Meningkat

  • Bagikan

KENDARIPOS.FAJAR.CO.ID - Warga diminta waspada. Anomali cuaca yang terjadi beberapa hari terakhir berpotensi mendongkrak kasus Demam Berdarah Dengue (DBD). Penyakit yang disebabkan gigitan nyamuk aedes aegypti terus bertambah. Hingga periode Juni, tercatat sebanyak 4.305 kasus. Kabar baiknya, mayoritas pasien berhasil sembuh dengan total 4.282 kasus sembuh.

Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Sultra Hj. Usnia mengatakan pengembangbiakan nyamuk Aedes aegypti di musim hujan atau pancaroba sangat potensial. Sebab genangan air menjadi sarana nyamuk dewasa bertelur. Makanya, kasus DBD kerap meningkat di cuaca seperti saat ini.

“Kami mengimbau masyarakat mewaspadai penyakit DBD. Segera melaporkan jika ada gejala demam tinggi mendadak, nyeri otot, dan ruam pada kulit yang merupakan tanda-tanda awal DBD. Dengan deteksi dini dan penanganan yang tepat, diharapkan angka kesembuhan dapat terus meningkat dan angka kematian dapat ditekan,” pesan Usnia kemarin.

Sejauh ini, pihaknya telah melakukan berbagai upaya untuk menekan angka penyebaran DBD. Salah satu langkah yang diambil adalah melakukan fogging di daerah-daerah rawan serta memberikan edukasi kepada masyarakat tentang pentingnya menjaga kebersihan lingkungan terutama dalam menerapkan prinsip 3 M plus.

“Dalam menghadapi tantangan ini, peran aktif dari semua pihak sangatlah penting. Provinsi dan kabupaten kota telah berupaya keras dalam antisipasi, pencegahan dan penanganan kasus DBD,. Perubahan cuaca yang tidak menentu dapat mempengaruhi siklus hidup nyamuk aedes aegypti sebagai pembawa virus DBD,” ujarnya.

Dalam upaya pencegahan penyakit di musim peralihan sambungnya, gubernur telah menginstruksikan seluruh jajaran untuk mengintentaris permasalahan. Bukan hanya penanganan wabah musiman, namun upaya mitigasi lainnya. “Kita berharap dengan kolaborasi antara pemerintah, tenaga kesehatan, dan masyarakat, diharapkan ancaman DBD di musim pancaroba ini dapat diminimalisir sehingga kesehatan dan keselamatan tetap terjaga,,” harapnya.

Dari 4.305 kasus DBD, Kendari menjadi daerah dengan jumlah kasus tertinggi mencapai 1.875 kasus. Sebanyak 1.858 pasien berhasil sembuh, namun 4 diantaranya masih dirawat dan 13 lainnya dinyatakan meninggal dunia. Konawe Selatan (Konsel) berada di urutan kedua dengan 697 kasus, 693 di antaranya sembuh dan 4 meninggal dunia.

“Kolaka sebanyak 363 kasus dan semuanya telah dinyatakan sembuh. Kemudian disusul Kabupaten Konawe sebanyak 295 kasus. Dari total itu, sebanyak 294 berhasil sembuh, namun terdapat 1 pasien lainya meninggal dunia (lihat grafis),” jelasnya. (b/rah)

  • Bagikan

Exit mobile version