KENDARIPOS.FAJAR.CO.ID - Sebagai upaya untuk meningkatkan kualitas pembinaan mahasiswa penerima beasiswa Kartu Indonesia Pintar (KIP) Kuliah, Universitas Sulawesi Tenggara (Unsultra) melalui kebijakan Rektor mewajibkan mahasiswa penerima beasiswa KIP Kuliah tinggal di Asrama Unsultra selama satu tahun pertama. Sebagai penerima KIP, mereka tidak hanya dituntut mengikuti kegiatan akademik, tapi wajib aktif dalam berbagai kegiatan nonakademik.
Pengelola Asrama Unsultra, Ninsar Akib mengatakan bahwa di asrama Unsultra ada namanya kegiatan kokurikuler. Dimana mahasiswa penghuni asrama, atau penerima KIP itu wajib mengikuti kegiatan tersebut setiap Sabtu “Ini merupakan kegiatan wajib bagi mahasiswa penerima KIP kuliah,” ujarnya.
Sudah banyak mahasiswa penerima KIP Kuliah yang sudah selesai studi dan bahkan sudah ada yang bekerja. Saat ini, terdapat 215 penerima beasiswa KIP Kuliah yang sementara kuliah dan jumlah penerima KIP kuliah yang masih di asrama mencapai 89 orang. “Sebagai bagian dari kegiatan pembinaan, setiap hari Sabtu sore kita adakan pertemuan dengan menghadirkan narasumber internal maupun eksternal kampus,” jelasnya.
Melalui kegiatan pembinaan mahasiswa KIP diberikan pembekalan terkait kewirausahaan, narkoba, Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM), Organisasi Mahasiswa (Ormawa), kekerasan seksual dan masih banyak lagi. “Jadi selain mereka mendapatkan ilmu dari bangku kuliah dan lapangan, mereka juga dapat pembinaan secara langsung oleh narasumber sesuai dengan bidangnya,” ungkapnya.
Ia menjelaskan, bahwa pembinaan mahasiswa juga merupakan salah satu upaya kampus untuk mengembangkan sumber daya manusia. Sehingga nantinya ilmu yang dapatkan bisa di manfaatkan kedepannya. “Ilmu yang didapatkan saat pembinaan itu, belum tentu didapatkan di bangku kuliah. Karena narasumber yang kami hadirkan memang narasumber yang sesuai dengan bidang keilmuannya,” jelasnya.
Terpisah dengan Rektor Unsultra, Prof. Dr. Andi Bahrun, M.Sc., Agric., mengungkapkan bahwa Unsultra terpanggil dan memiliki tanggung jawab untuk mengelola dana dan penerima KIP Kuliah secara transparan dan bertanggung jawab termasuk melakukan pembinaan agar mahasiswa penerima kelak bisa memiliki kemampuan adaptasi, daya saing dan mendapat pekerjaan dengan gaji yang layak serta dapat meraih mimpi dan harapan orang tuanya. Mereka boleh lahir dari keluarga yang kurang mampu tetapi tidak boleh menjadi penghalang meraih mimpi dan menjadi pemimpin yang sukses.
“Pengelola asrama wajib menggelar kegiatan pendampingan atau pembinaan yang menghadirkan narasumber dari internal dan eksternal kampus, biasanya setiap hari Sabtu sore atau waktu yang disepakati serta mengikuti kegiatan yang didesain dan diselenggarakan oleh Universitas dan Fakultas. Hal ini untuk meningkatkan pengetahuan mereka tentang organisasi kemahasiswaan, MBKM, keagamaan, narkoba dan miras, IT, kewirausahaan, kekerasan seksual dan masih banyak lagi,” kata Prof Andi Bahrun.
Ia menambahkan, bahwa penerimaan KIP Kuliah adalah orang-orang terpilih dan beasiswa yang mereka peroleh juga uang dari rakyat yang disalurkan oleh pemerintah sehingga mereka wajib syukuri, memanfaatkannya dengan baik dan sungguh-sungguh mengikuti perkuliahan serta berbagai kegiatan yang didesain dan diselenggarakan oleh universitas.
“Dengan adanya bantuan beasiswa KIP Kuliah dan pembinaan yang tepat, meskipun mereka lahir dari keluarga yang tidak mampu tetapi mereka bisa bersaing dan berprestasi. Hal ini terbukti, penerima beasiswa KIP Kuliah ada yang menjadi Ketua BEM Unsultra dan ada yang terpilih sebagai mahasiswa berprestasi terbaik 1 Unsultra dan prestasi lainnya. Unsultra secara sungguh-sungguh dan berkelanjutan untuk membimbing dan membina mahasiswa penerima beasiswa KIP Kuliah, tentu dengan harapan mereka dapat menjadi generasi kebangaan orang tua, kebanggaan masyarakat dan menjadi generasi emas bangsa,” pungkas Mantan Ketua Universitas Terbuka Kendari itu. (win/b)