Isu SARA dan Kampanye Hitam Memecah Belah Persatuan

  • Bagikan
Bupati Konawe Kepulauan, H. Amrullah

KENDARIPOS.FAJAR.CO.ID - Tahun politik dalam agenda pemilihan kepala daerah (Pilkada) serentak, kini mulai bergulir dan dinamika di tengah masyarakat, kian memuncak. Meski demikian, warga diminta tetap menjaga kondusivitas dan keamanan. Kebijaksanaan itu diperlukan untuk mendukung kelancaran proses suksesi Pilkada pada November 2024 mendatang.

Bupati Konawe Kepulauan (Konkep), H. Amrullah, mengingatkan potensi adanya gesekan di masyarakat, khususnya pada kalangan pendukung kandidat calon kepala daerah. Ia menekankan pentingnya menahan diri dan menghindari perilaku saling menghujat atau menghina, meski ada perbedaan pilihan politik.

“Seiring dimulainya tahapan Pilkada Serentak 2024, masyarakat dan yang terutama para calon kepala daerah, jangan lakukan politisasi suku, agama, ras dan antargolongan (SARA). Hindari kampanye hitam. Ini kita pertegas, karena untuk menjaga ketenteraman dan kesejukan daerah,” tegas Amrullah, Selasa (2/7).

Konkep-1 itu menjelaskan, politisasi yang membawa-bawa isu SARA dan kampanye hitam hanya akan memecah belah persatuan kesatuan, terutama dalam harmonisasi berbangsa bernegara, khususnya bagi masyarakat di Pulau Wawonii. Ia mengajak untuk membangun budaya politik tanpa ujaran kebencian dan kampanye hitam, tetapi dengan menawarkan program kepada masyarakat.

“Peran masyarakat bukan hanya sebatas memilih calon gubernur maupun bupati, tetapi dituntut untuk mengawasi jalannya pemerintahan dan pembangunan ke depan. Karena memilih pemimpin itu menjadi awal terjadi keberlanjutan pembangunan daerah,” sambungnya.

Amrullah berharap agar Pilkada serentak kali ini dapat terhindar dari hoaks dan kampanye hitam yang sering tersebar di media sosial. Peringatan tersebut menjadi panggilan bersama untuk menjaga kedamaian dan integritas jalannya Pilkada serentak. (c/jib)

  • Bagikan