Distanak Kembangkan Padi Cegah Stunting

  • Bagikan
Kepalan Distanak Sultra, LM. Rusdin Jaya

KENDARIPOS.FAJAR.CO.ID - Dinas Tanaman Pangan dan Peternakan (Distanak) Sultra mendorong pengembangan varietas padi yang memiliki kandungan unsur nutri zinc di Bumi Anoa untuk mencegah stunting. Lembaga yang dipimpin LM. Rusdin Jaya itu memberikan bantuan bibit, pupuk dan kebutuhan tanaman padi lainnya kepada petani di enam kabupaten untuk memproduksi padi variates biofortifikasi.

Kepalan Distanak Sultra, LM. Rusdin Jaya, mengatakan, padi jenis itu memiliki gizi yang baik, selain karbohidrat. Karena bisa mencegah anak terkena stunting. Pihaknya menyebarkan benih padi biofortifikasi yang kaya gizi untuk dikembangkan di Sultra dalam rangka mencegah stunting.

"Variates padi ini memiliki karbohidrat yang lebih kecil dibanding nilai gizinya yang lain. Jadi kalau dikonsumsi ibu hamil, insya Allah bayi dalam kandungan juga bisa sehat," ungkapnya saat ditemui, kemarin.

Pihaknya membagi benih padi ini untuk ditanam dengan luas lahan seribu hektar tahun ini. Sedangkan jumlah benih 5 ribu kilogram, pupuk 20 ribu ton. Selain itu, juga menyalurkan pestisida untuk lahan 200 hektar. Bantuan itu untuk enam daerah; Kolaka, Konawe Selatan, Kolaka Timur, Buton, Bombana dan Kota Kendari

"Kalau disandingkan dengan beras biasa, rasanya pasti beda. Beras ini lebih lezat dan mengandung gizi. Karena rata-rata, beras kita hanya mengandung karbohidrat. Tapi kalau beras biofortifikasi ini cenderung lebih berimbang nilai gizinya," paparnya.

Pengembangan beras biofortifikasi, kata dia, untuk membantu intervensi stunting. Ia mengungkapkan program pengembangan padi biofortifikasi sudah berjalan sekira dua tahun. Walaupun harganya lebih mahal dibanding beras biasa, tapi variates ini memiliki kandungan gizi yang bisa cegah stunting.

Untuk proses penanaman, kata dia, tidak berbeda dengan padi lainnya. "Kalau di luar negeri, seperti Jepang, mengonsumsi beras biofortifikasi," pungkasnya. (rah/b)

  • Bagikan

Exit mobile version