6.492 Warga Sultra Menderita Gangguan Jiwa

  • Bagikan
ILUSTRASI: FAHRI ASMIN/ KENDARI POS
ILUSTRASI: FAHRI ASMIN/ KENDARI POS

--Data Enam Bulan Terakhir di RSJ Sultra

KENDARIPOS.FAJAR.CO.ID - Penderita gangguan jiwa di Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) cukup tinggi. Data enam bulan terakhir di Rumah Sakit Jiwa (RSJ) Sultra, tercatat ada 6.492 orang mengalami gangguan jiwa. Informasi tersebut terungkap, saat peresmian gedung baru Manajemen Administrasi dan Poliklinik RSJ Provinsi Sultra, Selasa (2/7/2024).

“RSJ Sultra tercatat, menangani pasien gangguan jiwa sekitar 6.492 kasus, dalam enam bulan terakhir (Januari hingga Juni 2024). Kasus ini terbilang cukup tinggi,” ungkap Penjabat (Pj) Gubernur Sultra, Andap Budhi Revianto dalam peresmian gedung baru Manajemen Administrasi dan Poliklinik RSJ Provinsi Sultra, Selasa (2/7/2024).

Dari total 6.492 kasus, paling banyak adalah pasin rawat jalan psikotik atau gangguan jiwa berat. Jumlahnya sebanyak 4.965 kasus. Kemudian, kasus non psikotik atau angguan jiwa sedang, sebanyak 930 kasus. Lalu, rawat inap psikotik sekira 542 kasus, dan rawat inap visum sekira 5 kasus.

“Melihat data tersebut, tentu perlu menjadi perhatian kita bersama. Bahwa, pentingnya kita menjaga kesehatan mental, disamping kesehatan fisik,” kata mantan Kapolda Sultra tersebut.

Andap mengingatkan seluruh masyarakat untuk selalu menjaga kesehatan. Sebab, kesehatan adalah investasi terbaik. Jangan abaikan kesehatan mental, karena itu mulailah hari dengan berpikiran positif dan bersyukur. Kesehatan adalah aset paling berharga dalam hidup.

“Ingatlah bahwa tubuh kita adalah tempat tinggal kita. Jaga kesehatannya dengan baik. Kesehatan adalah investasi terbaik yang dapat kita berikan kepada diri sendiri. Mulailah hari dengan berpikiran positif dan bersyukur atas tubuh yang sehat yang kita miliki,” pesannya.

“Jangan abaikan kesehatan mental kita. Beristirahat dan bersantai adalah bagian penting dari hidup yang seimbang. Jangan sepelekan gejala kecil. Segera periksakan ke dokter untuk langkah pencegahan yang tepat,” tambahnya.

Direktur RSJ Sultra, dr. Putu Agustina Kusuma mengingatkan masyarakat, bahwa penderita gangguan mental bukan sesuatu yang harus dihindari, melainkan dirangkul bersama-sama. Ia juga menekankan, pentingnya peran keluarga dan perangkat daerah dalam mendukung ODGJ (Orang dengan Gangguan Jiwa) serta ODGJ terlantar.

“Ke depan, RSJ Provinsi Sultra akan menjadi pelopor pelayanan yang menyadarkan, kalau penderita gangguan mental harus dirangkul, bukan dihindari, apalagi ditelantarkan,” ucapnya.

Gedung Megah, Habiskan Rp 44,2 Miliar

Pembangunan Gedung Manajemen Administrasi dan Poliklinik RSJ Sultra menghabiskan anggaran sebesar Rp44.206.958.380 (Rp 44,2 miliar lebih). Menurut Pj Gubernur Sultra, Andap Budhi Revianto, penggunaan anggaran tersebut telah direviuw Inspektorat Daerah sebelum diresmikan.

“Sebelum peresmian, saya meminta kepada Inspektorat Daerah untuk mereviuw. Alhamdulillah, hasilnya clear. Saya tegaskan, apabila tidak clear, maka tidak akan meresmikan penggunaan gedung ini. Hal ini menunjukkan komitmen pemerintah dalam menjaga transparansi dan akuntabilitas,” tegasnya.

Sekjen Kemenkumham ini menambahkan, fasilitas yang ada di RSJ juga tergolong lengkap. Mulai dari IGD, poliklinik psikiatrik, psikologi, endodonica, rehabilitasi medik, saraf, penyakit dalam, geriatrik, serta poliklinik anak dan remaja.

Dia meminta seluruh unsur yang bertugas di RS Jiwa Sultra, agar memelihara dan merawat bangunan serta segala fasilitas yang ada dengan sebaik-baiknya.

“Ini adalah uang rakyat. Gunakan gedung baru ini sebaik-baiknya. Perpanjang usia pakai. Jangan hanya bisa membangun, tapi tak bisa merawat. Jaga dan rawat sepenuh hati,” harapnya.

Direktur RSJ Sultra, dr. Putu Agustina Kusuma menjelaskan, pembangunan gedung RSJ Provinsi Sultra memakan waktu 185 hari atau sekitar enam bulan lima hari. Menggunakan Dana Alokasi Khusus (DAK) dari Kementerian Kesehatan RI.

“Gedung ini memiliki luas bangunan 2100 meter persegi dan telah dilengkapi dengan berbagai layanan rawat jalan. Termasuk Poliklinik Psikiatri, Poliklinik Psikologi, Poliklinik Endodoncia, Poliklinik Rehabilitasi Medik, Instalasi Gawat Darurat, dan ruang rawat inap,” bebernya.

Pada bulan Juli ini, lanjut dia, Poliklinik Penyakit Dalam dan Klinik Saraf akan dibuka untuk umum dan bagi peserta BPJS Kesehatan, menunggu persetujuan BPJS cabang Kendari.

“Setelah dilakukan kredensialing, kami berupaya untuk terus membuka layanan kesehatan lainnya guna meningkatkan derajat kesehatan masyarakat,” terangnya.

Komitmen Tingkatkan Pelayanan Kesehatan Masyarakat

Keberadaan gedung baru RSJ Sultra sebagai bentuk komitmen meningkatkan pelayanan kesehatan masyarakat Sultra. Hal itu disampaikan Direktur RSJ Sultra, dr. Putu Agustina Kusuma.

Kata dia, pembangunan dan peresmian gedung poliklinik serta manajemen RSJ Provinsi Sultra, bukan hanya sekadar proyek fisik, tapi juga simbol dari komitmen mendalam, untuk terus berinovasi dan memberikan yang terbaik kepada masyarakat. Khususnya masyarakat Sultra dalam bidang kesehatan.

“Kami berharap dapat meningkatkan aksesibilitas pelayanan kesehatan, menjawab tantangan zaman yang semakin kompleks di era teknologi ini. Serta meneguhkan komitmen kami sebagai penyedia layanan kesehatan yang bertanggung jawab dan berorientasi pada kebutuhan pasien,” imbuhnya. (b/rah/ing)

PENDERITA GANGGUAN JIWA DI SULTRA

4.965 ORANG
GANGGUAN JIWA BERAT

930 ORANG
GANGGUAN JIWA SEDANG

542 ORANG
RAWAT INAP PSIKOTIK

5 ORANG
RAWAT INAP VISUM

TOTAL:
6.492 ORANG

SUMBER DATA: PEMPROV SULTRA

GEJALA GANGGUAN JIWA
-Halusinasi
-Ilusi
-Waham
-Gangguan proses pikir
-Kemampuan berpikir melemah
-Tingkah laku aneh
-Agresivitas atau katatonik

PENYEBAB
-Faktor genetik atau keturunan
-Penggunaan narkoba dan sejenisnya
-Penyakit fisik seperti panas tinggi, kejang, atau penyakit berat lainnya
-Riwayat jatuh, terbentur kepala, kena pukul atau kecelakaan
-Riwayat peristiwa traumatis
-Beban psikologis yang berat
-Masalah yang sulit diselesaikan

PESAN PJ GUBERNUR SULTRA
-Tingginya angka penderita gangguan jiwa butuh perhatian bersama
-Penting menjaga kesehatan mental dan fisik
-Kesehatan adalah investasi terbaik
-Kesehatan adalah aset paling berharga dalam hidup
-Mulailah hari dengan berpikiran positif dan bersyukur

PESAN DIREKTUR RSJ SULTRA
-Penderita gangguan mental harus dirangkul, bukan dihindari, apalagi diabaikan
-Pentingnya peran keluarga dan perangkat daerah dalam mendukung ODGJ
-RSJ Provinsi Sultra akan menjadi pelopor pelayanan yang "memanusiakan" ODGJ

SUMBER DATA: DIOLAH KENDARI POS DARI BERBAGAI SUMBER

  • Bagikan