PTS se Sultra Komitmen Cegah Kekerasan Seksual di Lingkungan Kampus

  • Bagikan
Alfian Rizal/Jawa Pos
Alfian Rizal/Jawa Pos

KENDARIPOS.FAJAR.CO.ID - Seluruh Perguruan Tinggi Swasta (PTS) SE Sulawesi Tenggara (Sultra) melakukan deklarasi Pencegahan dan Penanganan Kekerasan Seksual (PPKS) di lingkungan kampus. Deklarasi tersebut mencerminkan adanya komitmen semua pimpinan untuk mencegah terjadinya kekerasan seksual di lingkungan kampus khususnya.

Kepala LLDIKTI Wilayah IX Sutanbatara, Andi Lukman, mengatakan bahwa semua Perguruan Tinggi Swasta yang ada di Sultra khususnya wajib membentuk satuan tugas Pencegahan dan Penanganan Kekerasan Seksual di lingkungan kampus. “Jadi ini memang ini didasarkan pada banyaknya kasus kekerasan seksual yang terjadi. Namun itu tidak terungkap, karena memang ini merupakan persoalan aib,” ujarnya.

Ia menjelaskan, bahwa deklarasi pencegahan dan penanganan kekerasan seksual itu, diikuti oleh semua pimpinan perguruan tinggi yang ada di Sultra. “Jadi pencegahan ini yang paling penting. Setelah deklarasi, kita juga langsung menggelar Bimtek untuk penguatan tim PPKS yang ada di Sultra. Adanya kegiatan ini diharapkan semua pimpinan perguruan tinggi dapat membuat suatu sistem yang dapat meminimalisir terjadinya kekerasan seksual di lingkungan kampus,” jelas Andi Lukman.

Ia menyampaikan apresiasi dan terima kasih kepada semua Pimpinan PTS karena semua Perguruan Tinggi yang ada di Sultra menugaskan Tim PPKS untuk mengikuti kegiatan penguatan kapasitas tersebut dan atas kehadirannya untuk deklarasi bersama untuk pencegahan kekerasan seksual di kampus. Ini membuktikan bahwa komitmen untuk pencegahan kekerasan di lingkungan kampus sangat besar. “Kita sudah deklarasi bahwa kami menolak adanya kekerasan seksual di perguruan tinggi. LLDIKTI IX sesuai amanah Permendukbudristek telah menginstruksikan bahwa pembentukan tim PPKS itu sifatnya wajib untuk semua perguruan tinggi swasta lingkup wilayah IX Sutanbatara,” terangnya.

Diharapkan semua pimpinan perguruan tinggi dapat mendukung kegiatan tersebut. Karena ketika terjadi hal-hal yang tidak diinginkan seperti kekerasan seksual itu dapat merusak marwah perguruan tinggi tersebut. “Saya melihat antusiasme perguruan tinggi swasta yang ada di Sultra sangat besar dalam mencegah kekerasan seksual,” katanya. (win/b)

  • Bagikan