Oleh: Fahmi Prayoga, S.E (Tenaga Ahli, Peneliti, dan Analis Kebijakan Publik SmartID)
KENDARIPOS.FAJAR.CO.ID - Memasuki tahun 2024, perekonomian Indonesia menunjukkan ketahanan yang kuat meskipun di tengah ketidakpastian global. Pada triwulan pertama 2024, pertumbuhan ekonomi Indonesia mencapai 5,11% (yoy), meningkat dibandingkan dengan triwulan sebelumnya sebesar 5,04% (yoy)? (Bank Indonesia, 2024)?. Pertumbuhan ini terutama didorong oleh konsumsi domestik, yang dipicu oleh pelaksanaan Pemilu 2024 dan meningkatnya kegiatan ekonomi selama hari libur nasional dan cuti bersama (Bank Indonesia, 2024).
Meskipun pertumbuhan ekonomi relatif stabil, investasi di Indonesia masih menghadapi tantangan. Menurut Bank Dunia, investasi diperkirakan akan meningkat sebagai dampak dari reformasi dan proyek-proyek pemerintah yang baru? (World Bank, 2023)?. Di sisi investasi ini, Indonesia juga menunjukkan daya tarik yang tinggi bagi investor asing. Hal ini dibuktikan dengan peningkatan realisasi investasi asing langsung (Penanaman Modal Asing/PMA) pada tahun 2023 yang mencapai Rp1.207,3 triliun. Angka ini menunjukkan kepercayaan investor terhadap stabilitas dan prospek ekonomi Indonesia. Namun, Asian Development Bank (ADB) menyebutkan bahwa investasi mungkin belum akan menguat sepenuhnya karena ketidakpastian global masih membuat dunia usaha waspada? (Asian Development Bank, 2023).
Iklim investasi yang kondusif merupakan salah satu pilar utama dalam memajukan perekonomian Indonesia. Ketika kondisi investasi di negara ini mendukung, arus modal masuk meningkat, yang kemudian dapat digunakan untuk pembangunan infrastruktur, menciptakan lapangan kerja, dan meningkatkan produktivitas. Ini tidak hanya memperkuat fondasi ekonomi tetapi juga mendorong pertumbuhan yang berkelanjutan. Investasi yang kuat juga mendorong inovasi dan peningkatan efisiensi dalam berbagai sektor ekonomi. Dengan adanya investasi asing dan domestik, perusahaan-perusahaan di Indonesia dapat mengakses teknologi canggih, metode produksi yang lebih efisien, dan praktik manajemen yang baik.
Iklim investasi yang kondusif bagaikan kunci ajaib yang membuka pintu menuju lapangan kerja yang luas dan pertumbuhan ekonomi yang pesat. Ketika para investor merasa nyaman dan terjamin untuk menanamkan modal di Indonesia, mereka akan membuka usaha baru atau memperluas operasi mereka yang sudah ada. Hal ini tentu membutuhkan tenaga kerja yang signifikan, sehingga secara langsung dapat mengurangi angka pengangguran dan meningkatkan pendapatan masyarakat. Meningkatnya pendapatan ini membawa dampak positif yang berantai. Masyarakat dengan pendapatan yang lebih tinggi memiliki daya beli yang lebih kuat, yang mendorong konsumsi domestik.
Konsumsi domestik yang tinggi, pada gilirannya, menjadi stimulus bagi pertumbuhan ekonomi yang lebih lanjut. Namun saat ini Indonesia tidaklah lepas dari kendala dalam menciptakan sebuah iklim investasi yang kondusif dalam rangka mendukung perekonomian yang maju. Salah satu kendala utama dalam menciptakan iklim investasi yang kondusif di Indonesia adalah regulasi yang masih kompleks dan sering berubah-ubah. Selain itu, infrastruktur yang belum merata di seluruh wilayah Indonesia juga menjadi hambatan signifikan. Meskipun pemerintah telah berupaya untuk meningkatkan infrastruktur melalui Proyek Strategis Nasional (PSN), masih banyak daerah yang membutuhkan perhatian lebih? (Bank Indonesia, 2024).
Untuk menciptakan iklim investasi yang kondusif di Indonesia, beberapa solusi strategis dapat diimplementasikan. Pertama, reformasi regulasi dan kebijakan yang mendukung investasi perlu terus diperkuat. Menurut teori institusi ekonomi, seperti yang dijelaskan oleh North (1990), institusi yang baik akan mengurangi ketidakpastian dan biaya transaksi, yang pada gilirannya meningkatkan investasi . Dengan penyederhanaan prosedur perizinan dan transparansi regulasi, investor akan merasa lebih aman dan yakin untuk menanamkan modalnya di Indonesia. Kedua, pengembangan infrastruktur merupakan faktor krusial dalam menarik investasi. Investasi publik dalam infrastruktur memiliki efek positif yang signifikan terhadap produktivitas berbagai sektor. Dengan infrastruktur yang semakin berkualitas maka akan meningkatkan konektivitas dan efisiensi logistik, yang pada akhirnya meningkatkan daya tarik investasi?.
Ketiga, stabilitas makroekonomi dan kepastian hukum harus dijaga untuk menciptakan lingkungan yang kondusif bagi investasi. Inflasi yang rendah dan stabil, nilai tukar yang terkendali, serta reformasi regulasi yang pro-bisnis akan memberikan kepastian bagi investor. Stabilitas makroekonomi sangat penting untuk menarik investasi asing langsung (FDI)?. Selain itu, penegakan hukum yang adil dan efektif akan meningkatkan kepercayaan investor terhadap sistem hukum di Indonesia, mengurangi risiko investasi, dan meningkatkan aliran modal masuk.
Terakhir, pengembangan sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas melalui pendidikan dan pelatihan vokasi juga penting untuk menarik investasi. Peningkatan kualitas SDM akan meningkatkan produktivitas dan inovasi dalam perekonomian . Dengan tenaga kerja yang terampil dan berpendidikan tinggi maka akan membuat investor semakin tertarik. Oleh karena itu, investasi dalam pendidikan dan pelatihan vokasi harus menjadi prioritas untuk meningkatkan daya saing Indonesia di pasar global.
Dengan menerapkan solusi-solusi tersebut, Indonesia dapat menciptakan iklim investasi yang lebih kondusif, menarik lebih banyak investasi asing dan domestik, serta mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan. Langkahlangkah ini akan memastikan bahwa Indonesia dapat bersaing di kancah global dan mencapai visi menjadi salah satu ekonomi terbesar di dunia. (*)