KENDARIPOS.FAJAR.CO.ID - Rombongan haji asal Sulawesi Tenggara (Sultra) kembali kehilangan jemaahnya. Kali ini, 2 jemaah dilaporkan meninggal dunia pada 26 Juni 2024. Kepala Bidang Penyelenggaraan Haji dan Murah (PHU) Kantor Wilayah (Kanwil) Kementerian Agama (Kemenag) Sultra, Marni mengungkapkan, 2 jemaah haji yang wafat yakni H.La Muda dan Hj.Nurhana. “Keduanya meninggal dunia karena sakit pada hari Rabu tanggal 26 Juni 2024,” ujarnya, Kamis (27/6/2024).
Marni menjelaskan, H. La Muda merupakan jemaah haji kelompok terbang (kloter) 35 UPG Embarkasi Makassar. Jemaah yang asal Kota Baubau ini meninggal sekira pukul 06.15 Waktu Arab Saudi (WAS).
Selanjutnya, Hj.Nurhana merupakan jemaah dari Kloter 29 UPG Embarkasi Makassar. Wanita asal Kabupaten Konawe ini meninggal di Rumah Sakit An Nour Makkah sekira pukul 13.15 WAS.
“Mari kita doakan jemaah haji kita yang meninggal agar mendapatkan tempat disisi Allah SWT dan amal ibadahnya diterima Allah SWT,” ungkap Marni.
Sebelumnya 3 orang jemaah haji asal Sultra wafat di tanah suci Arab Saudi. Ketiga jemaah haji itu yakni H. Abdullah Amin. Jemaah Haji Kloter 31 UPG Embarkasi Makassar asal Kabupaten Muna wafat 15 Juni 2024 di RS Mina Al Wadi.
Kemudian, H. Anwar Pasolong, jemaah haji Kloter 33 UPG Embarkasi Makassar asal Kabupaten Kolaka yang wafat 17 Juni 2024 di RS Mina Al Wadi.
Terakhir, H. Lukman Sukimin, jemaah haji Kloter 28 UPG Embarkasi Makassar asal Kota Kendari, wafat 18 Juni 2024 di RS King Foishal Mekkah. Total sebanyak 5 jemaah haji asal Sultra yang wafat di Tanah Suci, Makkah.
Jemaah Haji Pulang 4 Juli 2024
Pemerintah telah menjadwalkan kepulangan jemaah haji di tanah air. Khusus pemulangan jemaah haji asal Sultra masuk tahap kedua mulai 4-21 Juli 2024.
Kabid PHU Kanwil Kemenag Sultra, Marni menjelaskan, jemaah haji Sultra tergabung dalam rombongan jemaah haji Embarkasi Makassar (UPG) kloter 28, 29, 31, 33, dan kloter 35 UPG. “Pemulangan jemaah haji Sultra dilakukan secara bertahap melalui Madinah,” ungkap Marni kepada Kendari Pos.
Marni berpesan kepada jemaah haji Sultra agar tetap menjaga kondisi kesehatannya sehingga bisa tetap beribadah selama di tanah suci dan bisa kembali ke tanah air dengan predikat haji mabrur.
“Kondisi cuaca di tanah suci sangat panas. Jemaah harus pandai membawa diri agar tidak mudah kelelahan. Jangan lupa berdoa agar selalu mendapatkan perlindungan dari Allah SWT,” ungkap Marni.
Sebelumnya, Kepala Kanwil Kemenag Sultra, Muhammad Saleh mengungkapkan, jemaah haji Sultra saat ini berada di Madinah.
Keberadaan jemaah di Madinah, lanjut dia, yakni untuk menanti kepulangan ke tanah air. “Kepulangan jemaah haji Indonesia terbagi 2. Ada yang pulang dari Makkah dan dari Madinah. Jemaah haji Sultra kembali ke tanah air melalui Madinah,” ujar Saleh.
Ia berharap, sembari menanti kepulangan ke tanah air, jemaah haji bisa menjaga kondisi kesehatan tubuhnya dengan memperbanyak istirahat dan mengurangi bepergian.
“Kami sarankan jemaah haji beristirahat dan beribadah di hotel. Kurangi bepergian apalagi kondisi cuaca di Arab Saudi saat ini cukup terik sehingga bisa berpengaruh terhadap kondisi kesehatan jemaah,” ungkap Saleh.
Saleh juga berpesan kepada jemaah haji Sultra agar pada saat kepulangannya nanti tidak membawa air zamzam kedalam koper karena sudah ada peringatan dari Kerajaan Arab Saudi.
“Kerajaan Arab Saudi melarang jemaah haji membawa air zamzam ke dalam koper. Jika terbukti membawa, selain dibongkar, jemaah haji juga akan didenda 6 ribu riyal atau setara Rp25 juta jika kedapatan membawa air zamzam ke dalam koper,” ungkap Saleh.
“Mengacu pada aturan penerbangan otoritas Arab Saudi, air zamzam ukuran apa pun dan kemasan apa pun dilarang dimasukkan ke dalam tas bawaan penumpang, tas jinjing atau koper bagasi. Kalau melanggar bisa kena sanksi denda dari Kerajaan Arab Saudi,” pungkasnya. (ags/b)