--Minta Pedagang Berjualan di Pasar Resmi
KENDARIPOS.FAJAR.CO.ID - Pemerintah Kota (Pemkot) Kendari sudah punya rencana menata (poles) kawasan eks MTQ menjadi ruang terbuka publik (RTP). Bahkan, Pj Wali Kota Kendari, Muh Yusup sudah menyiapkan anggaran sebesar Rp 32 miliar tahun ini untuk penataan tersebut.
“Rencananya, tahun ini kita akan menata pedistrian di sekitar eks MTQ. Setelah ditata, saya yakin kawasan ini bisa dimanfaatkan masyarakat sebagai ruang terbuka publik, seperti berolahraga maupun rekreasi,” ungkap Muh Yusup saat memimpin rapat mingguan optimalisasi PAD di Balai Kota Kendari, kemarin.
Kepala Pelaksana (Kalak) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) ini menyebut, program penataan eks MTQ, meliputi pembangunan pedistrian, drainase dan lampu jalan.
Selain soal penataan kawasan eks MTQ, Muh Yusup juga mengimbau seluruh Pedagang Kaki Lima (PKL) di eks MTQ, supaya berjualan di pasar resmi yang telah disediakan.
“Langkah ini (imbauan PKL berdagang di pasar resmi) dalam rangka meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) dan menjaga ketertiban serta kebersihan kota,” jelasnya.
Muhammad Yusup menambahkan, kebijakan ini (pemindahan PKL di pasar) juga bertujuan, untuk mengoptimalkan potensi pasar yang ada di Kota Kendari. Dengan berjualan di pasar resmi, diharapkan pedagang dapat meningkatkan omset mereka.
“Oleh karena itu, supaya pasar ini ramai, kita tertibkan orang-orang yang ada di luar. Apa yang kita lakukan ini, bagian meningkatkan PAD,” jelasnya.
Sebagai bentuk pencegahan, ia telah meminta Satuan Tugas (Satgas) Penertiban yang dipimpin Asisten I Pemkot Kendari, Amir Hasan guna menertibkan PKL yang berjualan di pinggir jalan. Untuk meningkatkan PAD pasar ini, Pj Wali Kota Kendari berharap camat dan lurah melibatkan RT/RW untuk mensosialisasikan kepada PKL di wilayahnya masing-masing.
Berdasarkan data pemasukan dari PAD pasar terbilang kecil, disebabkan pedagang yang tidak lagi berjualan di dalam lingkungan pasar.
“Saya minta camat dan lurah, selalu memberikan pemahaman kepada masyarakat, utamanya terkait para pedagang. Coba liat berdasarkan laporan kita cukup kecil, karena apa para pedagang ini sudah berjualan di pinggir jalan,” terangnya.
Yusup juga berpesan kepada sejumlah Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di Kota Kendari, yang bertanggung jawab atas pemungutan pajak agar terus berupaya meningkatkan kinerja, demi mengoptimalkan pendapatan daerah.
“Berbagai inovasi dan kolaborasi lintas sektor dilakukan untuk mencapai target tersebut,” kata Yusup.
Dengan berbagai inovasi dan kolaborasi tersebut, lanjut dia, diharapkan OPD pemungut pajak di Kota Kendari dapat terus meningkatkan kinerja mereka, sehingga pendapatan daerah dapat optimal dan digunakan untuk pembangunan yang lebih baik. (b/ags)