Muna Tertinggi, Busel Terendah

  • Bagikan
Ilsutrasi: AGR/KENDARI POS
Ilsutrasi: AGR/KENDARI POS

--Andap Ingatkan Jajarannya Kerja Ekstra

KENDARIPOS.FAJAR.CO.ID - Kasus kematian penyakit Tubercolosis (TBC) di Sulawesi Tenggara (Sultra) terbilang tinggi. Saat ini, tingkat kematian pengidap TBC mencapai 6 persen. Angka ini berada di atas angka nasional yang hanya 5 persen. Dari 17 daerah di Bumi Anoa, Muna menjadi penyumbang angka kematian tertinggi dengan angka 10 persen.

Penjabat (Pj) Gubernur Sultra Andap Budhi Revianto mengatakan penanganan pasien TBC harus mendapat perhatian serius. Untuk itulah, kerja ekstra penanganan kasus TBC tak hanya fokus pada upaya mengeliminasi penyakit yang disebabkan bakteri mycobacterium tuberculosis. Namun juga perawatan pasien untuk sembuh.

“Kami akan terus berupaya menekan angka kematian. Paling tidak dibawah target nasional sebesar 5 persen. Sejauh ini, jumlah kasus TBC yang teridentifikasi hingga Mei sebanyak 2.024 pasien. Kasus terbanyak di Kota Kendari sebanyak 453 pasien dan kasus terendah di Konawe Kepulauan (Konkep) sebanyak 21 pasien,” jelas Andap Budhi Revianto kemarin.

Andap Budhi Revianto

Daerah dengan tingkat kesembuhan lanjutnya, adalah Buton Tengah (Buteng) sebesar 91 persen. Sementara terendah Konawe Utara (Konut) sebesar 59 persen. Untuk angka kematian tertinggi di Muna sebesar 10 persen dan terendah di Buton Selatan (Busel) sebesar 2 persen.

Dalam penanggulangan TBC sambung Pj Gubernur Andap, ada beberapa kendala. Diantaranya, faktor Sumber Daya Manusia (SDM), logistik, laboratorium yang tidak memadai hingga program yang belum berjalan optimal di Fasilitas Pelayanan Kesehatan (Fasyankes).

“TBC di Sultra turut menjadi perhatian pemerintah pusat. Sebagaimana rapat virtual bersama Mendagri, Pemprov Sultra diarahkan membentuk koalisi organsisasi TBC baik di tingkat provinsi maupun kabupaten dan kota. Memperluas layanan diagnosa dengan ketersediaan mesin test cepat molekuler hingga level puskesmas,” jelasnya.

Di sisi lain, dukungan partner konsorsium penabulu harus dimaksimalkan dengan mendorong ekspansi ke kabupaten dan kota. Yang tak kalah pentingnya, dukungan anggaran dalam penanganan TBC. “Intinya, pemerintah akan terus melakukan action untuk menindaklanjuti arahan mendagri. Langkah itu akan di report perkembangannya sebagai bentuk pertanggungjawaban pelaksanaan tugas,” pungkasnya. (c/rah)

  • Bagikan

Exit mobile version