--Terkait Indeks Integritas Pendidikan Dasmen
KENDARIPOS.FAJAR.CO.ID - Pemerintah Provinsi Sulawesi Tenggara (Pemprov Sultra) di bawah kepemimpinan Penjabat (Pj) Gubernur Andap Budhi Revianto kembali meraih torehan prestasi. Prestasi terbaru datang dari Komisi Pemberantasan Korupsi Republik Indonesia (KPK RI). Provinsi Sultra meraih peringkat kedua nasional Indeks Integritas Pendidikan jenjang pendidikan Dasar dan Menengah (Dasmen) melalui Survei Penilaian Integritas (SPI) Pendidikan tahun 2023.
Pj Gubernur Andap mengatakan capaian prestasi ini merupakan hasil dari kerja keras dan kerja sama semua pihak terkait di Provinsi Sultra, mulai dari pemerintah daerah, institusi pendidikan, hingga masyarakat.
"Kami sangat bangga dengan capaian yang diraih oleh Provinsi Sultra dalam survei ini. Peningkatan integritas pendidikan merupakan prioritas kami untuk generasi muda demi mendapatkan pendidikan yang berkualitas dan berintegritas. Kami akan terus bekerja keras bersama seluruh pemangku kepentingan untuk mempertahankan dan meningkatkan capaian ini," ujar Pj Gubernur Andap dalam keterangan tertulisnya yang diterima Kendari Pos, Minggu (9/6/2024).
Dengan capaian yang diraih, Sultra menunjukkan bahwa melalui strategi yang tepat dan kerjasama yang solid, integritas dalam pendidikan dapat diwujudkan.
"Dengan terus berkomitmen pada integritas dan transparansi, diharapkan kualitas pendidikan di Sultra akan semakin meningkat dan mampu memberikan kontribusi positif bagi pembangunan nasional khususnya di Provinsi Sultra," tegas Pj Gubernur Andap.
Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Pemprov Sultra, Yusmin mengaku sangat bersyukur dengan prestasi sektor pendidikan Sultra ini.
"Alhamdulillah, dalam rilis hasil SPI Pendidikan tahun 2023, sektor pendidikan di Provinsi Sultra termasuk dalam kategori 4 atau integritas kuat bersama dengan Provinsi Jateng," ujar Yusmin.
Untuk jenjang Sekolah Menengah Atas (SMA), Sekolah Menengah Kejuruan (SMK), dan Madrasah Aliyah (MA), Sultra meraih nilai 80,85 atau menjadi yang tertinggi dibanding 34 provinsi se-Indonesia termasuk klaster luar negeri (Malaysia, Arab Saudi, dan Myanmar).
"Lalu, untuk indeks SPI jenjang Sekolah Dasar (SD), Sultra meraih nilai 81,128, dan untuk indeks SPI jenjang Sekolah Menengah Pertama (SMP) dengan nilai 75,216,” kata Yusmin.
Selain itu, Sultra juga mencatatkan prestasi sebagai provinsi dengan nilai indeks tertinggi untuk dimensi karakter sebesar 80,39 dan dimensi ekosistem sebesar 79,34. "Hal ini menunjukkan bahwa Sultra telah mampu beradaptasi dengan baik dan menerapkan strategi yang efektif dalam meningkatkan integritas di sektor pendidikan," jelas Yusmin.
Sebagai informasi, SPI Pendidikan yang diselenggarakan oleh KPK sejak tahun 2021 merupakan alternatif pengukuran untuk memetakan kondisi integritas pendidikan, risiko korupsi, dan capaian implementasi pendidikan antikorupsi.
Laporan ini mencakup berbagai aspek penting terkait integritas di bidang pendidikan dan menjadi perangkat diagnostik untuk memetakan persoalan integritas, mengembangkan program pendidikan, serta mengukur keberhasilan strategi pendidikan antikorupsi.
Penentuan sampel dalam survei ini diambil dari Data Pokok Pendidikan (Dapodik) Kemendikbudristek untuk jenjang dasar dan menengah, Pangkalan Data Dikti (PDDikti) untuk jenjang pendidikan tinggi, dan EMIS Kemenag untuk semua jenjang Satuan Pendidikan (Satdik) keagamaan.
Secara total, populasi satuan pendidikan di Indonesia berjumlah 282.469 unit, terdiri dari 176.309 SD/MI, 62.293 SMP/MTs, 39.309 SMA/SMK/MA, dan 4.558 Perguruan Tinggi.
"Untuk jumlah sampel pada SPI pendidikan tahun 2023 sebanyak 3.108 Satdik dari total 3.539 yang terhubung. Sebesar 58,43% merupakan Satdik negeri dan 41,57% Satdik swasta. Diikuti oleh 82.282 responden," tutur Yusmin.
Di Provinsi Sultra sendiri, jumlah sampel yang diambil adalah 80 satuan pendidikan yang terdiri dari 38 SD, 20 SMP, 16 SMA, dan 6 Perguruan Tinggi.
"Proses pengumpulan data menggunakan tiga metode, yakni pengisian mandiri secara online, Computer Assisted Web Interview (CAWI), dan Computer Assisted Personal Interviewing (CAPI)," pungkas Yusmin. (rah/b)