--Bertekad Membangun Koltim Melalui Pilkada
KENDARIPOS.FAJAR.CO.ID- Putra asli daerah Kolaka Timur (Koltim), H.Arwin Labatamba pulang kampung. Lebih 40 tahun ia meninggalkan kampung halaman dan merantau di Provinsi Papua Barat. Misi pulang kampung Arwin kali ini adalah bertarung di Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) tahun 2024. Ia membidik kursi bakal calon Bupati Koltim. "Jadi bupati atau tidak, saya akan tetap pulang kampung," ujarnya.
Arwin mengatakan sebagai putra daerah Koltim, sah-sah saja jika ia mengambil posisi sebagai bakal calon bupati. "Saya ingin lebih berguna ketika pulang dan mengabdi bagi masyarakat dan daerah kelahirannya, Koltim, "ungkapnya dalam Podcast Kendari Pos Channel yang dipandu Wakil Direktur Kendari Pos, Awal Nurjadin, Sabtu (8/6/2024).
Arwin menegaskan, kehadirannya di Koltim sebagai bakal calon bupati. Jika diberi kepercayaan oleh masyarakat memimpin daerah, Arwin akan menata Koltim sesuai dengan pengalaman di perantauan yang akan dipadukan dengan regulasi yang berlaku.
Menurut Arwin, pembagunan di Koltim harus betul-betul sesuai dengan semangat otonomi daerah. "Otonomi daerah yang dimaksud bahwa hai para bupati, ini uangmu dan silakan kamu atur daerah sesuai dengan potensi dan situasi daerah. Tetapi dengan catatan kalau bisa yang mengelola sumber daya manusianya itu yang berasal dari Koltim," ucap Arwin.
"Nah ini yang saya tidak lihat secara utuh. Tetapi kita juga tidak menutup orang yang mau masuk namun ada syarat yang harus ia lakoni. Artinya jika kamu datang mencari uang dan jabatan di Koltim, maka harus membantu membangun daerah tersebut. Supaya ekspektasi masyarakat yang konon ceritanya sudah di mekar dan tidak dirasakan oleh masyarakat. Itu karena pelaku birokrasi maupun dunia usaha itu lebih banyak orang dari luar," tambah Arwin.
Sebagai putra daerah dirinya mempunyai niat maju sebagai bakal calon Bupati Koltim, Arwin mengaku sudah turun ke ratusan titik untuk menyapa masyarakat. Dari 117 desa, 16 kelurahan dan 12 kecamatan di Koltim, secara fisik ia sudah datangi. Dirinya berinteraksi dengan baik bersama tokoh agama, masyarakat, pemuda dan lain sebagainya.
"Dari sekian titik yang saya datangi ini salah satu pertanyaan yang selalu mereka sampaikan adalah siapa calon wakilnya dan saya tidak pernah menjawab. Tetapi saya kembali bertanya kira-kira yang mereka inginkan siapa, dan kurang lebih 90 persen jawaban mereka adalah H. Ismail," ungkap Arwin.
Setelah itu, ia menelusuri rekam jejak H. Ismail. Rupanya, sosok Ismail cocok dengan karakter calon wakil bupati yang diinginkan Arwain. "Ternyata sosok beliau sesuai dengan komitmen saya untuk kembali ke Koltim. H.Ismail juga lahir di Koltim, besar di Koltim, punya rumah dan usaha di Koltim," kata Arwin.
Untuk memuluskan langkahnya melenggang ke panggung Pilkada, Arwin fokus membidik semua partai politik pemilik kursi di DPRD Koltim. Semua partai akan digodok, apalagi Ismail adalah kader tulen dari Partai Golkar dan Arwin pun kader tulen dari PDI Perjuangan.
"In Sya Allah kalau sesuai semangat dengan anggaran dasar dan rumah tangga partai tempat kami bernaung itu mengutamakan kader. Tetapi dengan partai lain pun kami juga menjalin komunikasi," tegas Arwin.
Ia menerangkan, bahwa permasalahan yang paling mendasar di Koltim adalah yakni minimnya sarana dan prasarana infrastruktur dasar seperti jalan. "Dari data yang saya dapat hingga 2023, Koltim itu sudah membangun sekira 1.049 kilometer jalan. Tetapi hanya 90 kilometer yang baru dinyatakan bagus. Selebihnya masih kategori rusak ringan, berat dan sedang. Dan ini permasalahan yang paling mendasar," terangnya.
Jika terpilih sebagai bupati nantinya, Arwin akan menata birokrasi mengenai struktur, penataan aset. Dan yang paling utama ia akan konsolidasi dan mengevaluasi Koltim sejak mekar hingga saat ini.
"Setelah itu di tahun berikutnya, walaupun nanti di tahun 2025 itu sebenarnya tinggal melanjutkan. Karena APBD 2025 itu sudah ditetapkan di tahun 2024 sebelum pemilihan," imbuh Arwin.
Selama 3 tahun belakangan ia sosialisasi, masyarakat Koltim selalu berharap adanya perbaikan dan peningkatan infrastruktur jalan. Terutama akses jalan di Kecamatan Ueesi yang susah ditempuh. Untuk itu, Arwin mengajak sesama anak asli Koltim untuk memikirkan daerah ini.
"Koltim ini jangan dijadikan sebagai tempat belajar untuk menjadi bupati. Karena kalau dijadikan sebagai tempat belajar maka daerah ini tidak akan maju dan akan selalu tertinggal. Sesuai pemahaman saya, orang yang mau jadi bupati itu adalah orang yang sudah matang dengan pemahaman politik, birokrasi, pemerintah termasuk pengelolaan anggaran," tegas Arwin.
"Kami sampai saat ini, belum menikmati APBD Koltim. Tetapi kami sudah berbuat untuk Koltim.Sejak tahun 2013 saya sudah membangun yayasan yang bergerak di bidang pendidikan yakni Yayasan Arwin Husadalabatamba. Kemudian membantu membangun jalan tani dan lain sebagainya,” tuturnya Arwin.
Arwin lahir di Rate-rate. Menempuh pendidikan di SD 1 dan SMP 2 Rate-rate. Pada tahun 1981, Arwin menempuh pendidikan di SMA 2 Watampone Kabupaten Bone. Setelah itu, Arwin "hijrah" ke Provinsi Papua hingga saat ini.
Lebih dari 40 tahun, Arwin merantau di Papua. Di sana, ia meniti karier di dunia politik. Tahun 2007 sebagai kader Partai Peduli Rakyat Nasional (PPRN) dan terpilih menjadi anggota DPRD. Pada Pemilu 2014, partai ini (PPRN) tidak lolos parliamentary threshold.
"Lalu, saya pindah ke PDI Perjuangan dan saya terpilih sebagai Wakil Ketua 2 DPRD Kabupaten Teluk Wondama Provinsi Papua Barat. Pada tahun 2019 hingga 2024 saya kembali terpilih sebagai wakil ketua 1 dan akan berakhir pada 31 Agustus 2024," imbuh Arwin. (ali/b)