Lukman Hakim Saifuddin Beri Penguatan Moderasi Beragama di IAIN Kendari

  • Bagikan
Suasana penguatan moderasi beragama kepada dosen IAIN Kendari pada Program Orientasi Pelopor Penguatan Moderasi Beragama (POP-PMB) yang digelar di Hotel Claro Kendari, beberapa waktu lalu. (HUMAS IAIN KENDARI)
Suasana penguatan moderasi beragama kepada dosen IAIN Kendari pada Program Orientasi Pelopor Penguatan Moderasi Beragama (POP-PMB) yang digelar di Hotel Claro Kendari, beberapa waktu lalu. (HUMAS IAIN KENDARI)

KENDARIPOS.FAJAR.CO.ID - Dr.(HC) Lukman Hakim Saifuddin, Menteri Agama RI periode 2015 hingga 2019 yang kini menjabat sebagai tim ahli Pokja Moderasi Beragama Kementerian Agama RI memberikan penguatan moderasi beragama kepada dosen IAIN Kendari pada Program Orientasi Pelopor Penguatan Moderasi Beragama (POP-PMB) yang digelar di Hotel Claro Kendari, beberapa waktu lalu.

Dalam pemaparannya, Lukman Hakim Saifuddin yang dikenal sebagai bapak moderasi menjelaskan bahwa konsepsi moderasi beragama sering disalahpahami. Menurutnya, moderasi beragama bukanlah upaya untuk mengubah cara pandang agama menjadi satu perspektif yang sama. “Moderasi beragama mengajarkan untuk merangkul keberagaman, untuk saling terintegrasi dan terkoneksi, tidak saling berkonflik, serta tetap berada dalam kerangka kemanusiaan,” paparnya.

Ia juga menekankan pentingnya memahami perbedaan antara forum internum dan forum eksternum dalam beragama. Internum adalah keyakinan kita yang transenden, yang tidak bisa diintervensi oleh pihak lain. Eksternum adalah manifestasi dari keyakinan kita dalam bentuk praktikpraktik keagamaan.

“Moderasi beragama tidak mengintervensi forum internum, melainkan dalam forum eksternum-nya. Bagaimana mengaktualisasikan ajaran agama kita secara inklusif dan toleran,” tambahnya.

Sementara itu, Wakil Rektor Bidang Akademik IAIN Kendari, Dr. Jumarddin La Fua, menyatakan harapannya bahwa setelah melalui kegiatan POP-PMB seluruh peserta akan memiliki pemahaman yang baik tentang moderasi beragama untuk mencegah berbagai bentuk ekstrimisme dan intoleransi yang dapat mengancam persatuan bangsa.

“Melalui kegiatan ini, semua diharapkan dapat menjadi pelopor dalam mengajarkan dan mengamalkan nilai-nilai moderasi beragama, sehingga dapat menciptakan lingkungan yang inklusif dan harmonis,” ucapnya.

Kegiatan yang tersebut diikuti oleh dosen dari IAIN Bone, IAIN Palopo, IAIN Pare-Pare, Universitas Mandala Waluya Kendari, dan Sekolah Tinggi Agama Hindu (STAH) Bhatara Guru Kendari. (rls/win)

  • Bagikan