Kiprah Anton Timbang di Level Internasional

  • Bagikan
Ketua Umum Kadin Sultra Anton Timbang (kanan) bersama Research Fellow Lowy Institute Australia Hilman Palaon (tengah) dalam pertemuan membahas potensi ekonomi dan investasi Sultra di Kota Kendari, Senin (3/6/2024). (RAHMA SAFITRI HASLIM / KENDARI POS)
Ketua Umum Kadin Sultra Anton Timbang (kanan) bersama Research Fellow Lowy Institute Australia Hilman Palaon (tengah) dalam pertemuan membahas potensi ekonomi dan investasi Sultra di Kota Kendari, Senin (3/6/2024). (RAHMA SAFITRI HASLIM / KENDARI POS)

--Menjalin Sinergisitas Bersama Lowy Institute Australia

KENDARIPOS.FAJAR.CO.ID - Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin) Sulawesi Tenggara (Sultra) Anton Timbang melebarkan sayap pengabdiannya. Anton Timbang merambah level internasional. Terbaru, ia menjalin sinergisitas dengan Lowy Institute Australia, Senin (3/6/2024). Sebelumnya, Anton Timbang membawa panji Kadin Sultra di California, Amerika Serikat dalam kegiatan The 42 Lotus Festival yang digelar di Echo Park Los Angeles, 15-17 Juli 2023.

Anton Timbang mengatakan berbagai hal strategis dibahas dalam pertemuan dengan Lowy Institute Australia, Senin (3/6/2024) kemarin. Ia berharap pertemuan dengan Lowy Institute Australia dapat berdampak positif bagi perkembangan ekonomi dan investasi di Sultra.

"Kami sangat menunggu tindak lanjut dari diskusi tersebut. Saya berharap bahwa investasi dari teman-teman Australia dapat segera terealisasi, khususnya di Sultra, sehingga kita dapat menunjukkan kepada investor lain mengenai potensi besar yang dimiliki Sultra dan pada akhirnya investasi besar dapat berjalan beriringan dengan pelestarian lingkungan dan keberlanjutan,"kata Anton Timbang kepada Kendari Pos.

Salah satu fokus utama yang dibahas Anton Timbang bersama Lowy Institute Australia adalah penerapan konsep ramah lingkungan atau "go green" dalam investasi. Anton Timbang menambahkan Kadin Sultra siap untuk menindaklanjuti hasil pembahasan dan berharap dapat berjalan dengan cepat.

Anton Timbang juga mengungkapkan kesiapan Kadin Sultra untuk menerima undangan kunjungan ke Australia guna mempererat hubungan bilateral.

"Secara ekonomi, Sultra telah mengalami perubahan yang signifikan. Sebelumnya, perekonomian masyarakat Sultra ditopang oleh sektor pertanian dan perikanan. Kini mulai berkembang dengan adanya sektor pertambangan, khususnya pertambangan nikel yang sangat berpengaruh terhadap perekonomian Indonesia," jelasnya.

Research Fellow di Lowy Institute, Hilman Palaon, mengungkapkan tujuan utama dari kunjungan ke Kadin Sultra ini adalah untuk melakukan studi terkait kebijakan pemerintah Indonesia mengenai hilirisasi nikel dan rencana Indonesia untuk menjadi pemimpin global dalam industri kendaraan listrik.

"Studi kami ini bertujuan untuk menganalisis kesiapan Indonesia dalam mensukseskan dua agenda besar ini, serta memberikan rekomendasi kepada pemerintah Indonesia yang akan datang dan informasi kepada pemerintah Australia tentang potensi kolaborasi selanjutnya," jelas Hilman Palaon.

Hasil penelitian ini akan dijadikan informasi publik yang dapat diakses oleh berbagai pihak. Hilman Palaon juga menekankan potensi pentingnya kolaborasi Indonesia dan Australia dalam pengembangan sektor nikel dan kendaraan listrik, serta bagaimana Sultra dapat berkontribusi lebih besar terhadap perekonomian dan meningkatkan jumlah tenaga kerja.

"Diharapkan dapat tercipta kerja sama yang lebih erat antara Australia dan Indonesia untuk mengembangkan potensi perekonomian dan investasi di Sultra, serta mendukung agenda nasional Indonesia di bidang pertambangan nikel dan kendaraan listrik," pungkas Hilman Palaon.

Kunjungan Hilman Palaon ke Kadin Sultra turut didampingi oleh Robert Walker, seorang Research Associate di Lowy Institute. Mereka melihat Sultra sangat terbuka dan menyambut baik para investor yang merupakan indikasi positif bagi masa depan investasi di Sultra ini.

Dengan adanya sinergi antara Kadin Sultra dan Lowy Institute Australia, diharapkan dapat tercipta kerjasama yang lebih erat dalam mengembangkan potensi ekonomi dan investasi di Sultra, serta mendukung agenda nasional Indonesia dalam sektor pertambangan nikel dan kendaraan listrik. (rah/b)

  • Bagikan