KENDARIPOS.FAJAR.CO.ID - Calon mahasiswa dari keluarga mapan dan sederhana dapat menempuh pendidikan tinggi di Universitas Halu Oleo (UHO). Biaya pendidikan berupa Uang Kuliah Tunggal (UKT) berdasarkan indikator yang tertuang dalam beberapa kategori.
Salah satu indikatornya berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS) dan kejujuran mahasiswa baru mengisi data saat pendaftaran ulang.
“Kami minta mereka isi informasi (formulir pendaftaran ulang) dengan jujur seperti berapa pendapatan orang tua, pengeluaran keluarga dan beberapa indikator lainnya,” ujar Rektor UHO Profesor. Dr. Muhammad Zamrun Firihu, S. Si.,M. Si.,M.Sc..
Rektor UHO Prof. Zamrun, mengatakan penentuan UKT bergantung dari data yang diisi mahasiswa sehingga dapat dimasukkan dalam kategori 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, dan 8. Ia menjabarkan Kategori 1 dengan UKT Rp500 ribu. Kategori 2 dengan UKT Rp1 juta. Kategori 3 dengan UKT Rp1,5 juta. Lalu, kategori 4 dengan UKT Rp1,75 juta. Selanjutnya, Kategori 5 dengan UKT Rp2,5 juta. Kategori 6 dengan UKT Rp3,5 juta, kategori 7 dengan UKT Rp7 juta dan kategori 8 dengan UKT Rp7,5 juta.
Rektor Prof. Zamrun memastikan konsep pembayaran UKT dilaksanakan secara berkeadilan. Artinya, membayar UKT sesuai kemampuan orang tua mahasiswa. “Sebelum mengusulkan UKT, mahasiswa harus sudah tahu sebelum mendaftar. Misalnya masuk kategori berapa sehingga dapat diperkirakan besaran UKT-nya,” tuturnya.
Khusus penerima bantuan program Beasiswa Bidik Misi, UHO menggratiskan biaya UKT. Sebab, sudah mendapatkan subsidi dari pemerintah melalui ini Kemendikbud Ristek RI. “Patokan UKT Bidik Misi sekira Rp2,45 juta. Bidik Misi berada pada posisi kategori 1, 2, dan 3. UKT-nya dibayarkan oleh pemerintah dan ditambah biaya hidup,” kata Rektor Prof.Zamrun
Rektor UHO 2 periode itu menambahkan, untuk calon penerima bantuan bidik misi wajib terdaftar dalam Program Kartu Indonesia Pintar (KIP) sebelum seleksi masuk perguruan tinggi. “Biasanya seleksi (kelulusan program KIP) dilakukan diakhir penerimaan karena diprioritaskan untuk orang kurang mampu,” ungkapnya.
Menurut Rektor Prof. Zamrun, perguruan tinggi tidak membatasi akses mahasiswa (berkuliah). Siapa saja bisa mendaftar. “Yang jelasnya dalam prosesnya, kita transparan. Makanya kami minta calon mahasiswa menyampaikan data sesuai dengan kebenarannya,” tutupnya. (ags/win/b)
-- Banyak Pilihan
REKTOR Universitas Halu Oleo (UHO) Profesor.Dr. Muhammad Zamrun Firihu, S. Si.,M.Si.,M.Sc berhasil mengembangkan kampus. Kini UHO memiliki 80 program studi (Prodi). Banyak pilihan bagi calon mahasiswa baru yang akan menempuh pendidikan tinggi di UHO.
Kendati banyak pilihan, calon mahasiswa cenderung berebut prodi favorit seperti Prodi Farmasi, Kesehatan Masyarakat, Kedokteran, Informatika, Akuntansi dan Prodi Manajemen. “Padahal daya tampung prodi sedikit.
Misalnya Prodi Kedokteran 120 orang, 30 persennya itu cuma 36 orang saja. 10 persen itu 12 orang. Kalau pendaftarnya sampai 300 orang, maka banyak yang gugur,” ujar Rektor UHO Prof.Zamrun.
Dengan tersedianya 80 Prodi di UHO, calon mahasiswa baru dapat memilih prodi mana saja. Sekira 30 lebih dari 80 Prodi itu sudah terakreditasi Unggul. “Jadi jangan terfokus pada 1 Prodi. Bijak-bijaklah dalam memilih Prodi sesuai dengan minat dan kemauan masing-masing,” pesan Rektor Prof.Zamrun kepada calon mahasiswa baru.
Status UHO telah bertransformasi menjadi Badan Layanan Umum (BLU). Sebelumnya, UHO berbentuk Satuan Kerja (Satker) dan perguruan tinggi badan hukum.
“Perbedaan mendasarnya adalah proses pengelolaan keuangan. Dengan status BLU, maka pengelolaan anggaran Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) lebih fleksibel karena masuk di rekening universitas,” ungkap Zamrun. (ags/win/b)