Mahasiswa Unsultra Berjaya di Singapura

  • Bagikan
Rektor Unsultra Prof.Dr.Ir.H.Andi Bahrun, M.Sc., Agric (kiri) menerima kunjungan mahasiswanya, Emil Fadli (kanan) usai berlaga di Singapura dalam ajang pemilihan Duta Pendidikan Indonesia, baru-baru ini. (IST)
Rektor Unsultra Prof.Dr.Ir.H.Andi Bahrun, M.Sc., Agric (kiri) menerima kunjungan mahasiswanya, Emil Fadli (kanan) usai berlaga di Singapura dalam ajang pemilihan Duta Pendidikan Indonesia, baru-baru ini. (IST)

--Raih Duta Pendidikan Talented I dan Top 5 Grand Final Duta Pendidikan Indonesia

KENDARIPOS.FAJAR.CO.ID - Rektor Universitas Sulawesi Tenggara (Unsultra), Prof.Dr.Ir.H.Andi Bahrun, M.Sc., Agric terus mendorong peningkatan kualitas kampus yang dinakhodainya. Tak heran jika prestasi demi prestasi diraih kampus ini. Prestasi lokal, regional Sulawesi, nasional hingga prestasi internasional dikoleksi.

Terbaru, mahasiswa Unsultra dari Program Studi Teknik Geologi, Emil Fadli kembali mengukir prestasi pada ajang pemilihan Duta Pendidikan Indonesia di Singapura, tepatnya di National University of Singapore. Prestasi bergengsi yang diraih Emil Fadli membuat sivitas akademika Unsultra berbangga.

Rektor Unsultra Prof.Andi Bahrun bersyukur atas prestasi yang diraih mahasiswa Unsultra, khususnya Emil Fadil. "Belum lama ini ananda Emil Fadli meraih medali perunggu Bidang Bahasa Indonesia dalam Olimpiade Sains tingkat nasional. Saya berharap pencapaian Emil Fadli dapat menginspirasi dan memotivasi mahasiswa lainnya untuk menunjukkan bakat dan prestasinya," ujarnya kepada Kendari Pos, Kamis (30/5/2024).

Rektor Unsultra Prof.Andi Bahrun mengaku selalu memberikan dorongan kepada unsur pimpinan unit di Unsultra untuk membina dan memberikan ruang kepada mahasiswa dalam mengikuti berbagai ajang kompetisi guna menabung prestasi sebagai bekal dalam medan pengabdian di era disrupsi ini.

Sementara itu, Emil Fadli mengaku semula ia hanya iseng membuka sosial medianya dan menemukan informasi lomba pemilihan Duta Pendidikan Indonesia 2024. Bahkan, ia sempat mengabaikan informasi itu karena dunia duta-duta seperti bukan passion atau minatnya.

"Tapi pada sisi lain, saya ingin mengeksplor sejauh mana kemampuan saya untuk bisa berkembang. Saya juga meyakinkan diri bahwa menjadi seorang duta, tak hanya sebatas penampilan, melainkan kepribadian dan kemampuan analitik adalah gong-nya,"ujar Emil Fadli.

Bengan berbekal modal nekat dan percaya diri, Emil memberanikan diri mendaftar mengikuti ajang pemilihan Duta Pendidikan Indonesia. "Tahap awal, saya lolos. Lalu mengikuti assessment tes. Test ini semacam tes psikotes sebanyak 100 nomor. Pada tahap ini saya tidak berharap lebih karena banyaknya soal ujian dengan durasi hanya 60 menit. Faktanya, saat pengumuman, saya dinyatakan lulus assessment test dan berlanjut wawancara," tutur Emil.

Dalam proses seleksi, Emi berhasil masuk dalam Top 100 dari 31.036 peserta seluruh Indonesia. "Saya benar-benar semakin excited karena dapat bisa mengharumkan nama kampusku tercinta, Unsultra dan Provinsi Sulawesi Tenggara ke kancah internasional," ungkapnya.

Masa seleksi top 100 berlangsung 1 bulan. Beragam materi diterima Emil hingga menyelesaikan post test materi setiap pekan. Grand final pemilihan Duta Pendidikan Indonesia digelar di National University of Singapore.

"Alhamdulillah saya masuk 10 finalis terbaik pada malam pengumuman Top 10," imbuhnya

Perjuangan Emil belum berakhir. Setelah menjadi finalis Top 10, Emil menjalani ssi presentasi dan menjawab pertanyaan dari juri serta mengikuti sesi catwalk. Perjuangan Emil tidak sia-sia. Ia berhasil meraih gelar Duta Pendidikan Talented 1 dan menjadi Top 5.

Bagi Emil, prestasi yang diraihnya tidak lepas dari dukungan orang tua dan kampus Unsultra. "Kepada Rektor Unsultra, Prof. Dr. Ir. H. Andi Bahrun, M.Sc. Agric, saya mengucapkan terima kasih yang selalu mendukung mahasiswa untuk berkembang, maju dan meraih prestasi," tutupnya. (rah/b)

  • Bagikan

Exit mobile version