--UKT Terendah Hanya Rp500 Ribu Per Semester
KENDARIPOS.FAJAR.CO.ID - Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek), Nadiem Anwar Makarim memutuskan membatalkan kenaikan Uang Kuliah Tunggal (UKT) tahun ajaran 2024/2025. Keputusan ini dipastikan Nadiem usai menghadap Presiden Joko Widodo (Jokowi). Jauh sebelum polemik kenaikan UKT itu muncul, Universitas Halu Oleo (UHO) telah menerapkan UKT murah. UKT terendah hanya Rp500 ribu per semester.
Pada tahun ajaran 2024/2025 ini, Universitas Halu Oleo (UHO) menerima mahasiswa baru melalui 3 tahapan. Yakni Seleksi Nasional Berdasarkan Prestasi (SNBP), dan Seleksi Nasional Berdasarkan Tes (SNBT). 2 seleksi itu tuntas dilaksanakan. Saat ini, UHO sedang melakukan Seleksi Mandiri (SM) 2024.
Menariknya, dalam menggaet minat mahasiswa berkuliah di UHO, pihak kampus menghadirkan biaya kuliah terjangkau. UKT bagi masyarakat yang tergolong ekonomi menengah ke bawah hanya Rp500 ribu per semester.
Rektor Universitas Halu Oleo (UHO) Prof. Dr. Muhammad Zamrun Firihu, S. Si.,M.Si.,M.Sc, mengungkapkan, pemberlakuan UKT dimulai sejak 2012. Proses penentuan sesuai indikator yang ditetapkan. Salah satunya indikator dari data kemiskinan Badan Pusat Statistik (BPS) dan kejujuran mahasiswa baru mengisi data saat pendaftaran ulang.
"Kami minta mereka isi informasi (formulir pendaftaran ulang) dengan jujur seperti berapa pendapatan orang tua, pengeluaran keluarga dan beberapa indikator lainnya," ujar Rektor Prof. Zamrun dalam Podcast Kendari Pos Channel yang dipandu Direktur Kendari Pos Irwan Zainuddin, Kamis (30/5/2024).
Rektor Prof. Zamrun memastikan, konsep pembayaran UKT dilaksanakan secara berkeadilan. Artinya, membayar UKT sesuai kemampuan orang tua mahasiswa. "Sebelum mengusulkan UKT, mahasiswa harus sudah tahu sebelum mendaftar. Misalnya masuk kategori berapa sehingga dapat diperkirakan besaran UKT-nya," jelasnya.
Menurut Rektor Prof. Zamrun, penentuan UKT bergantung dari data yang diisi mahasiswa. "Apakah dia masuk kategori 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8. Tidak ada pembeda. Kalau jalur mandiri selain UKT ada Iuran Pengembangan Institusi IPI)," ungkapnya.
Rektor Prof. Zamrun tak menampik ada beberapa mahasiswa yang merasa kemahalan (berat) setelah UKT-nya ditetapkan. UHO memberikan waktu kepada orang tua mahasiswa untuk mengajukan keberatan pada masa sanggah. Nanti akan disesuaikan dengan data isian mahasiswa saat daftar ulang dan dilakukan verifikasi di lapangan.
"Mereka (mahasiswa baru) dapat mengajukan keberatan dengan melampirkan data pendukung. Karena kita berdasarkan indikator kemiskinan dari BPS dan formulir isian mahasiswa baru saat mendaftar ulang. Setelah itu kita masukan dalam formula," tutur Rektor Prof.Zamrun.
Mantan Dekan Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (MIPA) UHO ini menjabarkan sebanyak 8 kategori penerima UKT. Kategori 1 (UKT Rp500 ribu), kategori 2 (Rp1 juta), kategori 3 (Rp1,5 juta), kategori 4 (Rp1,75 juta), kategori 5 (Rp2,5 juta), kategori 6 (Rp3,5 juta), kategori 7 (Rp7 juta) dan kategori 8 (Rp7,5 juta).
Rektor Prof.Zamrun menjelaskan kategori 1, 2 dan 3 masuk kategori tidak mampu. Kategori 4 itu batas mampu dengan tidak mampu. Kategori 5 di atas tidak mampu sedikit. Kategori 6 agak menengah. Kategori 7 dan kategori 8 itu bagi yang mampu.
"Rata-rata UKT di Universitas Halu Oleo (UHO) sebesar Rp3 juta. Ini menandakan kondisi masyarakat kita ekonominya masih menengah ke bawah. Banyak yang kategori 2, 3, 4, 5. Persentasenya sebanyak 80 persen dengan UKT kategori itu. UKT ini berlaku tahun berjalan," pungkas Rektor Prof. Zamrun. (ags/b)