KENDARIPOS.FAJAR.CO.ID - Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Kendari kembali menjalin kerja sama internasional sebagai langkah strategis dalam mewujudkan internasionalisasi kampus. Kemitraan ini ditandai dengan penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) dengan tujuh perguruan tinggi dari empat negara di Asia yang dilaksanakan di Islamic University of Maldives, beberapa waktu lalu.
Ketujuh perguruan tinggi tersebut diantaranya Islamic University of Maldives, University Islam Selangor Malaysia, Universitas Islam Sultan Azlan Shah Malaysia, Universiti Islam Pahang Sultan Ahmad Shah, Pahang Malaysia, Universitas Islam Sultan Syarif Ali Brunei Darussalam, Universiti Antarbangsa Sultan Abdul Halim Mu’adzam Shah Kedah Malaysia, dan Krirk University Thailand.
Penandatanganan MoU ini merupakan rangkaian dari kegiatan The 14th Annual General Meeting of Asia Islamic Universities Association (AIUA) dan International Conference for Islamic Universities yang dihadiri oleh Rektor IAIN Kendari Prof. Dr. Husain Insawan, M.Ag.
Prof. Dr. Husain mengatakan bahwa AIUA diharapkan menjadi forum yang efektif untuk memperkuat kolaborasi antar universitas Islam di Asia. “Penandatanganan MoU ini adalah langkah konkret dalam memperluas jaringan kerja sama internasional dan memperkuat hubungan kelembagaan untuk meningkatkan kolaborasi terkait tridharma perguruan tinggi,” ucapnya.
Forum ini dihadiri oleh perwakilan dari berbagai Universitas Islam di Asia yang bertujuan untuk memperkuat kolaborasi dan sinergi antar universitas Islam. The 14th Annual General Meeting of AIUA juga menjadi forum bagi perguruan tinggi untuk berdiskusi dan mengembangkan strategi dalam mencapai tujuan bersama, yaitu menjadikan perguruan tinggi Islam sebagai Asian Class University menuju World Class University.
“Pada forum ini dilakukan pertukaran informasi, pengalaman dan implementasi program peningkatan mutu, life student, student exchange, lecturer exchange, joint research dan lainnya antar universitas Islam di Asia untuk mendorong peningkatan kualitas dan relevansi pendidikan tinggi Islam dalam menghadapi tantangan global,” tambahnya.
Pada kegiatan yang berlangsung selama 3 hari, 24 sampai 26 Mei 2024 lalu, juga dilaksanakan berbagai diskusi tentang isu-isu penting dalam pendidikan tinggi Islam. “Salah satu topik utama yang dibahas adalah Leadership for Inclusion in Higher Education and Catering for Disadvantaged Groups of Students, yang menekankan pentingnya perguruan tinggi Islam Asia memberikan perhatian khusus terhadap mahasiswa yang berkebutuhan khusus, baik dalam penyediaan fasilitas pembelajaran maupun dalam mendukung karir mereka di masa depan,” pungkasnya. (win/b)