Dorong Internasionalisasi, Unsultra Hadirkan Volunteer Prancis

  • Bagikan
Foto bersama Rektor Unsultra, Prof. Dr. Ir. Andi Bahrun, M.Sc., Agric (kanan) dan Volunteer Prancis Elma Gaia Gry (kiri). (HUMAS UNSULTRA FOR KENDARI POS)
Foto bersama Rektor Unsultra, Prof. Dr. Ir. Andi Bahrun, M.Sc., Agric (kanan) dan Volunteer Prancis Elma Gaia Gry (kiri). (HUMAS UNSULTRA FOR KENDARI POS)

KENDARIPOS.FAJAR.CO.ID - Volunteer atau relawan asal negara Prancis, Elma Gaya Gry kini ke Universitas Sulawesi Tenggara (Unsultra) dalam rangka menyelenggarakan kursus Bahasa Inggris dan Prancis bagi dosen dan mahasiswa serta mendorong kemajuan kampus merah maron dalam Internasionalisasi.

Rektor Unsultra Prof. Dr. Ir. H. Andi Bahrun M.Sc Agric mengatakan, bahwa kedatangan Elma Gaya Gry di kampus yang dipimpinnya tersebut dalam rangka implementasi kerja sama antara Unsultra dengan Dejavato Foundation. Dejavato Foundation sendiri merupakan salah satu organisasi non pemerintah yang bergerak dalam bidang sosial, pendidikan, perdamaian dunia, solidaritas antar negara serta menghormati adat budaya negara lain melalui kegiatan kerelawanan.

“Kerja sama tersebut memberikan peluang kepada Volunteer Elma Gaya Gry dari Prancis untuk datang di Unsultra membantu kampus menyelenggarakan kursus Bahasa Inggris dan Prancis bagi dosen dan mahasiswa,” ujarnya.

Ia menjelaskan, bahwa para dosen dan mahasiswa bisa belajar menimbah pengalaman, mentransfer ilmu pengetahuan, dan sebagainya. Elma Gaya Gry ini merupakan salah satu V volunteer yang berhasil lolos seleksi dari Dejavato Foundation dan ditempatkan di Unsultra sekitar 2 bulan serta kebetulan tempat tinggalnya di kediaman orang nomor satu di Unsultra itu.

“Jadi selama dia berada disini, Elma Gaya Gry ditanggung oleh pihak Unsultra. Baik tempat tinggal maupun biaya hidupnya, tetapi dia juga mempunyai tugas, yakni salah satunya menyelenggarakan kursus Bahasa Inggris dan Bahasa Prancis bagi dosen dan mahasiswa. Disamping itu, Volunteer Prancis itu bisa dilibatkan dalam kegiatan- kegiatan diskusi yang bersifat internasional, lingkungan, dan juga mungkin pengenalan budaya dan belajar tentang apa saja yang ada di Kota Kendari,” jelas Prof Andi Bahrun.

Kegiatan yang melibatkan Elma Gaya Gry ini bagian dari internasionalisasi Unsultra, dimana kampus yang pernah meraih sistem pembelajaran daring terbaik ini mampu mendatangkan orang luar negeri, selanjutnya dosen dan mahasiswanya Unsultra mampu keluar negeri dengan kegiatan pengabdian internasional serta lainnya. “Ini merupakan bagian dari internasionalisasi Unsultra. Bagaimana orang luar negeri sudah silih berganti datang ke Unsultra untuk mengajarkan Bahasa Inggris, Prancis, dan saya lihat animo mahasiswa dan dosen sudah banyak yang ingin ikut, ini menunjukan mahasiswa sudah memiliki pola pikir bahwa mereka juga harus terlibat dan mengikuti jejak yang lolos ke luar negeri. Jadi sekarang ini kita tidak hanya sebatas menggelar kegiatan- kegiatan seminar internasional semata,” beber Mantan Ketua Universitas Terbuka Kendari ini.

Sementara itu, Elma Gaya Gry mengungkapkan, program volunteer yakni mengajar bahasa Inggris dan Prancis. Sebelumnya ia telat tiba di Indonesia dari bulan Januari 2024. Sejak awal tahun dirinya berada di Semarang untuk mengajar bahasa Inggris dan bahasa Prancis kemudian 2 bulan setelahnya dirinya stay di Jepara dengan program yang sama.

“Pertama kali saya menginjakan kaki disini, kesannya sangat menyenangkan dan saya merasa orang-orang disini sangat ramah memberikan sambutan. Saya pun merasa seperti berada di rumah, sebelumnya juga saya sudah berkenalan dengan beberapa dosen dan menyapa para mahasiswa jadi kegiatan yang akan dilakukan selama di Unsultra yakni mengajar bahasa Inggris dan Perancis kepada para mahasiswa dan dosen menggunakan trik tradisional untuk menghafal kosakata yang basic dan fokus terhadap speaking atau tata cara berbicara,” tuturnya.

Sebagai informasi, Elma Gaya Gry saat ini masih menempuh pendidikan tinggi jenjang S2. Diketahui, Elma Gaya Gry dalam mengajar para dosen dan mahasiswa menggunakan trik tradisional dan fokus terhadap speaking tata cara berbicara. Sebelumnya Elma pernah melakukan hal yang sama di SMA dan SD di Semarang dan Jepara. (win/b)

  • Bagikan