--Pengamat: 6 Figur Punya Kans Menang
KENDARIPOS.FAJAR.CO.ID - Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2024 tidak lama lagi digelar. Tepatnya pada 27 November 2024, pesta demokrasi itu bakal bergulir. Di Kabupaten Konawe, sejumlah figur sudah bermunculan dan menyosialisasikan diri sebagai Bakal Calon Bupati (Bacabup). Mereka berasal dari berbagai latar belakang profesi mulai dari politisi, pengusaha, birokrat hingga profesional. Lihat grafis.
Pengamat politik Sulawesi Tenggara (Sultra), Dr.Muh Najib Husain, S.Sos.,M.Si mengungkapkan, terdapat beberapa figur kuat calon Bupati Konawe periode 2024-2029 pada perhelatan Pilkada serentak.
Figur yang dimaksud yakni Dr.Ardin (Ketua DPD PAN Konawe/Ketua DPRD Konawe), Rusdianto (Ketua DPC PDIP Konawe / Wakil Ketua DPRD Konawe) dan Wahyu Ade Pratama Imran (Ketua DPC Gerindra Konawe). Selain itu, Dr. Harmin Ramba (Penjabat Bupati Konawe), Yusran Akbar (Ketua Kadin Konawe) dan Fachry Pahlevi Konggoasa (Anggota DPR RI Dapil Sultra)
"Merekalah (Fachry, Yusran, Rusdianto, Ardin, dan Harmin) yang punya kans untuk maju. Termasuk beberapa calon lain yang bertebaran baliho (alat sosialiasi)-nya seperti Wahyu Ade Pratama (putra mantan Bupati Konsel, mendiang Imran)," ujar Dr.Muh Najib kepada Kendari Pos, Rabu (29/5/2024).
Menurut Dr.Muh Najib, keenam figur bakal calon Bupati Konawe itu memiliki kans (peluang) cukup besar untuk memenangkan Pilkada Konawe. "Peluang memenangkan Pilkada Konawe, bukan hanya karena keenam figur itu putra daerah. Melainkan mereka intens menawarkan diri maju sebagai bakal calon bupati dan keberadaan mereka sangat dirasakan oleh masyarakat," ungkapnya.
Akademisi Fisip Universitas Halu Oleo (UHO) itu menegaskan siapa pun kandidat calon Bupati Konawe ke depan harus dapat menghadirkan solusi bagi permasalahan yang dihadapi masyarakat serta bisa mewujudkan Konawe menjadi daerah yang maju dan sejahtera.
"Isu membawa perubahan atau mengembalikan identitas Konawe itu jauh lebih kuat jika dibandingkan dengan isu putra daerah. Mungkin karena semua calon adalah putra daerah jadi isu itu tidak menarik untuk dijual," tegas Dr.Muh Najib.
Bagi Dr.Muh Najib, isu membawa perubahan dan memberikan kesejahteraan bagi masyarakat Konawe termasuk mengembalikan identitas Konawe sebagai daerah lumbung padi nasional menjadi harapan masyarakat. "Kini sangat menyedihkan bagi kita bahwa Konawe merupakan kabupaten induk tapi kemudian agak tertinggal dari kabupaten yang mekar dari Konawe," pungkasnya. (ags/b)