KENDARIPOS.FAJAR.CO.ID - Selain mempromosikan berbagai keindahan alam dan pariwisata daerah, Dinas Pariwisata (Dispar) Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) juga turut andil dalam memperkenalkan ragam kerajinan khas Bumi Anoa kepada publik. Kepala Dispar Sultra, H. Belli Tombili mengatakan, promosi kerajinan daerah dilakukan dalam bentuk partisipasi Dispar dalam berbagai event promosi produk kerajinan yang digelar di Sultra maupun di luar Sultra.
“Kami bekerjasama dengan Dinas Pariwisata yang ada di daerah termasuk Dekranasda (Dewan Kerajinan Nasional Daerah) yang selalu ikut serta dalam berbagai kegiatan pameran kerajinan,” ungkap Belli Tombili. Belli mengungkapkan, berbagai jenis kerajinan dipamerkan dalam event pameran produk seperti kerajinan tenun, anyaman, termasuk kerajinan perak dari Kota Kendari yang cukup populer. (ags/adv)
-- Kerajinan Perak Kendari Dipesan Bangsawan Eropa
Salah satu kerajinan khas dari Kota Kendari adalah kerajinan perak. Kerajinan perak Kota Lulo sudah mendunia karena sudah dipesan bangsawan Eropa. Umumnya perak diolah menjadi berbagai aksesoris menarik seperi bros, anting-anting, gelang, kalung, dan pernak-pernik.
Untuk diketahui kerajinan perak terbaik yang pernah dikerjakan oleh Pusat Kerajinan Perak Kendari adalah miniatur kereta kencana pesanan Ratu Inggris dan sebuah talam kue pesanan Ratu Belanda atau yang lebih dikenal dengan sebutan Kendari Werk.
Kerajinan ini mampu mencatatkan nama Sulawesi di tingkat nasional bahkan internasional. Terbukti, desain kalung perak khas Kendari diakui United Nations Educational, Scientific dan Cultural Organizations (UNESCO).
Kendari Werk sudah berkembang semenjak zaman penjajahan Belanda. Penggagas kerajinan ini adalah Jie A Woi yang terinspirasi oleh seekor laba-laba yang sedang membuat sarang. Kendari Werk terus dilestarikan oleh masyarakat Kendari, dan menjadi ciri khas perhiasan yang ada di Kendari.
Namun sayang, makin sedikitnya pengrajin perak di Kendari membuat kerajinan asli nusantara ini terancam kepunahan. Tinggal sedikit orang saja yang masih bertahan bermain dengan benang halus perak Kendari ini. (ags/adv)