Andap Cetak Sejarah Tangani Inflasi

  • Bagikan
Penjabat (Pj) Gubernur Sultra Andap Budhi Revianto
Penjabat (Pj) Gubernur Sultra Andap Budhi Revianto

--Dalam 3 Pekan IPH Sultra Terendah Nasional

KENDARIPOS.FAJAR.CO.ID - Ikhtiar Penjabat (Pj) Gubernur Sultra Andap Budhi Revianto menekan laju inflasi di Sultra berbuah prestasi. Bahkan mencetak sejarah baru dalam penanganan inflasi di Sultra.Buktinya, Pj Gubernur Andap membawa Provinsi Sultra dalam kategori Indeks Perkembangan Harga (IPH) terendah secara nasional selama 3 pekan berturut-turut.

Prestasi itu terungkap dalam Rapat Koordinasi Pengendalian Inflasi yang diadakan secara hybrid bersama Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri), Senin (20/5/2025).

Berdasarkan data yang dipaparkan dalam rapat koordinasi, pada minggu I (pertama) Mei 2024, IPH Sultra mengalami penurunan signifikan dengan deflasi mencapai -1,62 %. Tren ini berlanjut pada minggu II (kedua) dengan penurunan menjadi -1,74 %, dan pada minggu III (ketiga) angka ini turun lebih jauh menjadi -2,12 %.

Angka-angka ini menempatkan Sultra sebagai provinsi dengan IPH terendah di Indonesia, menandakan stabil dan terkendalinya perkembangan harga di Sultra.

Dalam rapat koordinasi, Irjen Kemendagri sekaligus Pelaksana Tugas (Plt) Sekjen Kemendagri, Tomsi Tohir Balaw mengapresiasi Pj Gubernur Andap atas kinerja dan upaya pengendalian inflasi di Sultra.

“Kami sangat mengapresiasi Pj Gubernur Sultra karena mampu mengendalikan angka inflasi dan IPH sehingga tetap terjaga dan terkendali selama tiga minggu berturut-turut. Hal ini tentu dapat menjadi contoh bagi provinsi lain,” ujar Tomsi Tohir.

Selain itu, Tomsi Tohir juga mengimbau para kepala daerah yang memiliki kondisi alam cocok untuk penanaman bawang merah dan cabai merah agar segera melakukan gerakan tanam. “Gerakan tanam sebagai upaya mengendalikan inflasi di wilayah masing-masing,” terangnya.

Sementara itu, Pj Gubernur Sultra Andap Budhi Revianto mengungkapkan bahwa 3 komoditas yang berkontribusi terhadap angka IPH di Sultra adalah beras, daging ayam ras, dan cabai merah.

“Alhamdulillah, meskipun IPH kita dalam rentang stabil dan terkendali, masih terdapat komoditas yang menyumbang angka inflasi relatif tinggi seperti beras, daging ayam ras, dan cabai merah. Hal ini perlu kita waspadai dengan langkah-langkah strategis dan mitigasi risiko agar tidak terjadi lonjakan harga yang berdampak pada inflasi,” ujar Pj Gubernur Andap.

Ia menjelaskan pada minggu ketiga Mei 2024, IPH tertinggi di Sultra tercatat di Kabupaten Muna Barat sebesar 1,06 %, sedangkan IPH terendah berada di Kabupaten Muna dengan deflasi sebesar -4,39 %, akibat penurunan harga beras, daging ayam ras, dan daging sapi.

“3 kabupaten kita masuk dalam 10 besar kabupaten dengan IPH terendah, yakni Bombana, Muna, dan Kolaka Timur. Kita patut bersyukur, namun harus tetap fokus mempertahankan capaian ini agar Sultra terus mampu mengendalikan laju inflasi dan IPH dengan baik,” jelas Pj Gubernur Andap.

Sekjen Kemenkumham RI itu menekankan pentingnya isu pangan yang sangat strategis dan fundamental. Ia menambahkan situasi geopolitik juga perlu dicermati karena dapat mempengaruhi ketahanan pangan nasional, khususnya di Sultra.

“Mari kita terus mengharmonisasikan gerak dan langkah dalam memberikan pelayanan publik atas ketersediaan pangan yang aman, cepat, dan terjangkau, termasuk dalam momentum jelang Pilkada serentak November 2024,” pinta Pj Gubernur Andap.

Selaku Ketua Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Sultra, Pj Gubernur Andap menyampaikan terima kasih dan apresiasi kepada TPID, para pemangku kepentingan, serta berpesan untuk terus melakukan upaya pengendalian inflasi melalui strategi 4K: Keterjangkauan harga, Ketersediaan pasokan, Kelancaran distribusi, dan Komunikasi.

Dengan capaian ini, Sultra menunjukkan kemampuannya dalam mengelola perekonomian daerah secara efektif, memberikan contoh bagi provinsi lain dalam pengendalian inflasi dan stabilisasi harga." Keberhasilan ini bukan hanya mencerminkan kebijakan yang efektif, tetapi juga kolaborasi yang kuat antara pemerintah daerah dan masyarakat dalam menjaga stabilitas ekonomi,"pungkas Pj Gubernur Andap. (rah/b)

  • Bagikan

Exit mobile version