Dispar Dukung Pengembangan Film Lokal

  • Bagikan
Salah satu wisata yg terletak di Desa Gaya Baru Kecamatan Lapandewa, Kabupaten Buton Selatan
Salah satu wisata yg terletak di Desa Gaya Baru Kecamatan Lapandewa, Kabupaten Buton Selatan

-- Gelar Lomba Kurasi Film, Harap Ikut Jejak Sukses Film Mosonggi

KENDARIPOS.FAJAR.CO.ID - Dinas Pariwisata (Dispar) Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) mendukung pengembangan film lokal. Salah satu bentuk support, Dispar Sultra menggelar Lomba Kurasi Proposal Film tahun 2024. Pendaftaran lomba sudah berakhir 10 Mei lalu. Saat ini, sedang proses penilaian dan menunggu pengumuman juara. Tema yang diangkat dalam Lomba Kurasi Proposal Film ini adalah Cinema Desa Wisata.

Kepala Dispar Sultra, Belli Tombili menjelaskan, peserta lomba diminta untuk mengusung ide atau skenario film yang mencakup desa wisata di Sultra. Dua proposal film terpilih akan memperoleh hadiah senilai Rp35 juta sebagai biaya produksi.

“Desa wisata yang dipilih harus memiliki status resmi dan telah mendapatkan persetujuan dari pemerintah setempat,” ungkap Belli Tombili.

Lebih jauh Belli menjelaskan, ada 234 desa wisata yang tersebar di berbagai daerah Sultra. Mulai dari yang masih dalam tahap rintisan hingga yang sudah mandiri. Destinasi wisata ini diharapkan menjadi inspirasi bagi peserta lomba.

Peserta diberi keleluasaan untuk memilih latar belakang desa wisata Sultra dalam proposal film yang mereka ajukan. Baik sebagai bagian dari cerita maupun sebagai lokasi pengambilan gambar.

“Melalui ajang ini, kita berharap dapat melahirkan film-film lokal berkualitas yang dapat menjadi daya tarik tambahan bagi pariwisata Sultra,” harapnya.

Dalam mendukung produksi film lokal, masyarakat Sultra juga diharapkan turut berperan aktif. Partisipasi dari berbagai pihak diharapkan, dapat membantu mempromosikan karya-karya film lokal agar lebih dikenal baik di tingkat regional maupun nasional.

Belli Tombili, SE., M.Si Kepala Dispar Sultra

Dengan terus mengembangkan dan mempromosikan produk-produk kreatif lokal, serta memanfaatkan film sebagai sarana promosi pariwisata, Dispar Sultra berharap dapat meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan ke daerah ini.

“Kami terus mendorong pengembangan produk kreatif lokal dan promosi pariwisata melalui film-film karya anakanak muda Sultra. Ini penting agar dapat mencapai target kunjungan wisatawan tahun ini,” ujarnya. Sementara itu, Koordinator teknis Lomba Kurasi Proposal Film 2024, Ahmad Nizar mengatakan, telah ada 10 peserta yang lolos seleksi administrasi. Kemudian, mereka masuk ke tahap seleksi syarat kurasi.

“Proses kurasi ini melibatkan pengecekan terhadap berbagai aspek proposal, dengan fokus utama pada inklusi desa wisata dalam cerita atau lokasi pengambilan gambar,” jelasnya.

Setelah lolos seleksi kurasi, peserta akan mengikuti bimbingan teknis (bimtek) sebelum memulai produksi film.

Desa wisata Ngkari-ngkari Baubau.

“Hanya dua pemenang yang akan dipilih, masingmasing akan mendapatkan hadiah biaya produksi sebesar Rp35 juta untuk mewujudkan film mereka,” terangnya.

Sejauh ini sudah ada beberapa film lokal yang sukses. Salah satunya film berjudul: Mosonggi. Menurut Dispar Sultra, film ini merupakan contoh bagus bagi anak-anak daerah dalam berkarya dan memperkenalkan budaya Sultra melalui media film.

Dispar juga berharap, lomba kurasi film 2024 ini bisa mengikuti jejak sukses Film Mosonggi yang tayang perdana di salah satu bioskop Kendari, 4 Januari 2024 lalu. Film itu sangat menggambarkan kehidupan masyarakat Sultra. Melalui film itu masyarakat dapat mengenali budaya yang ada di Sultra.

Kepala Dispar Sultra, Belli Tombili berharap, kesuksesan film Mosonggi bisa membuka jalan bagi industri kreatif dari Sultra, supaya bisa berkarya di tingkat nasional.

“Film Mosonggi ini sangat bagus. Walaupun dibuat anak lokal, tapi kualitasnya sudah bersaing dengan film nasional,” imbuhnya. (adv/rah)

  • Bagikan