Tenun Sultra Kekuatan Ekonomi Baru Daerah

  • Bagikan
Pj Gubernur Sultra Andap Budhi Revianto (tengah), Sekda Sultra Asrun Lio (delapan dari kanan), Kepala Dispar Sultra Belli Tombili (dua kanan) bersama para Ketua Dekranasda se Sultra usai acara Indonesia Fashion Week (IFW) 2024 di Jakarta Convention Center (JCC) beberapa waktu lalu. Dalam acara ini, kain tenun dari berbagai daerah Sultra ditampilkan.
Pj Gubernur Sultra Andap Budhi Revianto (tengah), Sekda Sultra Asrun Lio (delapan dari kanan), Kepala Dispar Sultra Belli Tombili (dua kanan) bersama para Ketua Dekranasda se Sultra usai acara Indonesia Fashion Week (IFW) 2024 di Jakarta Convention Center (JCC) beberapa waktu lalu. Dalam acara ini, kain tenun dari berbagai daerah Sultra ditampilkan.

KENDARIPOS.FAJAR.CO.ID - Tenun merupakan salah satu warisan budaya nusantara. Di Sulawesi Tenggara (Sultra) terdapat beberapa tenun yang memiliki daya tarik karena memiliki motif menarik.

Kepala Dinas Pariwisata (Kadispar) Sultra, H. Belli Tombili menjelaskan, tenun merupakan seni yang berkaitan erat dengan pengetahuan, budaya, kepercayaan, dan lingkungan masyarakat.

Kepala Dispar Sultra, Belli Tombili
Kepala Dispar Sultra, Belli Tombili

Ia bersyukur, Sultra memiliki keanekaragaman tenun yang bervariasi, seperti tenun motif Bombana, motif Tolaki, motif Muna, dan motif daerah lainnya.

Ketua Dekranasda Bombana, Aeni Mutmainnah berjalan di panggung IFW 2024 menampilkan motif tenunan khas Bombana.
Ketua Dekranasda Bombana, Aeni Mutmainnah berjalan di panggung IFW 2024 menampilkan motif tenunan khas Bombana.

“Jika kita konsen membangun dan mengembangkan tenun Sulawesi Tenggara, maka ini bisa menjadi kekuatan ekonomi baru daerah,” ungkap Belli.

Salah satu upaya mendorong pengembangan tenun daerah, pihaknya berkerja sama dengan Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda), melaksanakan pendampingan terhadap para pelaku usaha tenun yang ada di daerah.

Selain pendampingan secara langsung, pihaknya juga turut mempromosikan tenunan Sultra diberbagai event baik berskala daerah maupun nasional.

“Kami berkolaborasi dengan Dekranasda (Dewan Kerajinan Nasional Daerah) Sultra, ambil bagian dalam Indonesia Fashion Week (IFW) 2024 di Jakarta Convention Center (JCC) di Jakarta beberapa waktu lalu,” ungkap Belli.

Menurut Belli, keikutsertaan Sultra dalam IFW 2024 sangat penting, sebagai ajang promosi strategis bagi produk kreatif unggulan Sultra, yakni tenunan khas daerah.

Belli menjelaskan, IFW merupakan wadah untuk mempromosikan kerajinan motif wastra/ kain khas Sultra.

“Melalui IFW ini, diharapkan memunculkan berbagai busana berbahan tenunan Sultra yang spektakuler dan melahirkan perancang-perancang lokal Sultra yang mampu berkiprah di ajang nasional maupun internasional,” jelasnya.

Lanjut dia, fashion Sultra pada Ajang IFW berkolaborasi dengan Asosiasi Pengusaha Perancang Mode Indonesia (APPMI) Pusat, desainer nasional dan desainer lokal yang tergabung dalam APPMI Sultra.

“IFW merupakan wadah yang mempertemukan para pelaku industri mode, desainer berbakat, dan komunitas kreatif untuk merayakan kekayaan dan inovasi dalam industri mode tanah air,” terangnya.

“IFW kali ini mengangkat tema “Langgam Jakarta Teranyam” yang hendak memberi ruang penghormatan kepada kaleidoskop budaya Betawi di IFW 2024. Tenunan Sultra turut berpartisipasi didalamnya,” sambungnya.

Salah satu perajin tenun di Mawasangka, Buton Tengah.
Salah satu perajin tenun di Mawasangka, Buton Tengah.

Ia membeberkan, pada event fashion show IFW 2024, Dekranasda Kabupaten Konawe Utara, Kolaka, Kolaka Timur, Konawe Selatan menampilkan busana- busana karya desainer nasional Defrico Audy.

Sedangkan Dekranasda Kabupaten Konawe hadir dengan menampilkan busana karya desainer lokal Julie Kaimuddin, Muna Barat (Aida Aho), Bombana (Akbar Tan), Kota Baubau (Irna Laperle), dan khusus dari Dinas Pariwisata menampilkan busana karya desainer Herman Prasetyo. (ags/adv)

  • Bagikan