KENDARIPOS.FAJAR.CO.ID - Guru Bahasa Inggris SDN 67 Kendari, Sitti Fatmawati Wulansari berhasil mengharumkan nama Sulawesi Tenggara (Sultra) di ajang internasional. Tepatnya, sukses membawa empat penghargaan sekaligus saat mengikuti Indonesian Youth Excursion Network (IYEN) di Kuala lumpur, Malaysia.
Dari 75 delegasi terpilih, Sitti Fatmawati Wulansari satu- satu nya yang mendapatkan juara 1.
Saat ditemui Kendari Pos, Sitti Fatmawati Wulansari menuturkan IYEN dilaksanakan di Kuala lumpur Malaysia pada 16 hingga 20 Januari 2024 lalu. Dirinya mewakili Sultra untuk mengikuti lomba di IYEN. “Selain kita presentasi projek, kami mengunjungi tempat-tempat budaya yang bisa menjadi objek belajar dan menambah wawasan,” ujarnya.
Ia menjelaskan, bahwa materi proyek yang dipaparkan adalah alat pendeteksi asap kebakaran. Dimana alat tersebut sudah tersedia. “Sudah ada alatnya, jadi sudah siap untuk turun kelapangan. Dengan alat pendeteksi asap kebakaran ini, saya berhasil membawa pulang juara 1. Dari 75 delegasi terpilih saya perwakilan Sultra satunya- satunya mendapatkan juara 1 dengan empat penghargaan sekaligus. Ini tentu merupakan kebanggaan bagi saya pribadi khususnya,” jelasnya.
Ia juga menerangkan, bahwa keberangkatan dirinya di Malaysia sepenuhnya ditanggung penyelenggaraan kegiatan. Atas kegigihanya, ia pun berhasil membawa pulang empat penghargaan sekaligus yaitu kategori juara 1 best innovation project, juara 1 best video innovation, best speaker dan best team. “Alhamdulillah saya mendapatkan empat penghargaan sekaligus dan berhasil membawa pulang empat sertifikat penghargaan, sertifikat internasional dan uang binaan,” ungkapnya.
Selain itu, guru SDN 67 Kendari itu menyampaikan bahwa ia juga mendapatkan piagam penghargaan dari sekolah. “Alhamdulillah saya juga mendapatkan apresiasi dari sekolah berupa piagam. Saya berterimakasih kepada sekolah yang senantiasa memberikan saya support dan apresiasi hingga saat ini,” ungkapnya.
Ia pun menambahkan, bahwa satu hal yang ditekankan dalam dirinya, yakni kenapa orang lain bisa, kita tidak bisa. “Ketika kita melihat skill orang lain, maka kita harus berandai- andai bahwa kita juga bisa. Itulah yang selalu memotivasi diri saya untuk selalu berusaha dan terus meningkatkan pengetahuan dan wawasan saya,” tutupnya. (win/b)