--Sudah Dapat Restu PPP dan Demokrat
KENDARIPOS.FAJAR.CO.ID - Andi Sumangerukka (ASR) terus bergerilya mencari dukungan Partai Politik (Parpol) jelang Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) November 2024. Sejauh ini, 6 parpol dalam radar bidikan ASR untuk memuluskan langkahnya bertarung di Pemilihan Gubernur Sulawesi Tenggara (Pilgub Sultra).
6 parpol yang dibidik ASR yakni Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Partai Demokrat, Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Partai Golongan Karya (Golkar), Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) dan Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra). 6 parpol itu memiliki 23 kursi di DPRD Sultra.
Dari 6 parpol itu, 2 parpol telah memberikan lampu hijau kepada ASR untuk bertarung di Pilgub Sultra yakni PPP dan Partai Demokrat. ASR bersyukur, menjelang Pilgub Sultra pada 27 November 2024, dirinya mendapat respons positif dari parpol yang dilamar. "Alhamdulillah beberapa partai sudah berikan sinyal positif kepada kami," ujarnya kepada Kendari Pos, Minggu (12/5/2024).
Ketua Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) PPP Sultra itu tak menampik jika beberapa parpol berhati-hati dalam memberikan dukungan. Akan tetapi, ia optimistis bakal mendapatkan dukungan dari parpol yang sudah dilamarnya. "Kami terus bangun komunikasi dan optimistis bisa maju pada Pemilihan Gubernur Sultra," ungkapnya.
Sebelumnya, ASR telah menyatakan kesiapannya maju di Pilgub Sultra. Hal itu disampaikannya saat Rapat Kerja Daerah (Rakerda) PPP Sultra belum lama ini. ASR mengungkapkan, keinginannya maju di Pilgub Sultra tercermin dari hasil Pemilihan Legislatif (Pileg) DPR RI pada Pemilu 14 Februari 2024 untuk Daerah Pemilihan (Dapil) Sultra yang menempatkan dirinya diurutan kedua perolehan suara terbanyak dengan raihan 96.688 suara.
"Saya menyatakan sikap saya maju Pilgub Sultra periode 2024-2029. Saya siap maju karena sudah banyak proses yang saya lakukan untuk daerah ini," tutur ASR.
ASR mengatakan, Sultra sudah menjadi rumahnya karena sejak kecil. Purnawirawan jenderal TNI bintang 2 itu sudah menghabiskan waktunya untuk Sultra. "Sejak kecil saya di sini (Kendari), sekolah di sini. Saya takin ini adalah desain Allah SWT karena setelah 25 tahun menjadi seorang perwira TNI didaerah lain saya kembali menjadi Danrem (Komandan Korem) 143/Haluoleo, Kabinda (Kepala Badan Intelijen Daerah) Sultra, dan Panglima (Pangdam) XIV Hasanuddin Makassar," ungkapnya.
"Masih dibutuhkan kontribusi (saya). Setelah saya timbang timbang, bertanya dan berdiskusi, harapan itu sangat besar. Saya siap untuk melakukan itu semua karena petunjuk Allah SWT," tambah ASR.
Guna memantapkan kesiapan menghadapi Pilgub Sultra, ASR sudah membangun komunikasi dengan berbagai partai politik (Parpol) di Sultra.
Bukan hanya itu, ASR juga telah mendapatkan sebanyak 23 kursi pemenang Pileg 2024. Jumlah itu melebihi syarat pencalonan pasangan calon gubernur yakni minimal 9 kursi parpol pemiliki kursi di DPRD Provinsi Sultra.
"Proses (komunikasi) sudah saya lakukan. Proses itu saya tidak bisa sampaikan tetapi hitungan saya kira-kira sebanyak 23 kursi. Nama calon Wakil gubernur juga sudah ada dikantong saya. Tidak bisa saya sebutkan karena politik itu dinamis. Jangan sampai ada yang tersinggung dan menutup kesempatan orang lain," jelas ASR.
Mantan Danrem 143/Haluoleo itu meminta relawan, simpatisan, dan masyarakat untuk bersabar menantikan kelanjutan politik termasuk niatnya untuk maju sebagai bakal calon Gubernur Sultra periode 2024-2029. "Nanti kita umumkan calon wakil gubernur sebelum pendaftaran pada Agustus 2024. Kira-kira 3 bulan lagi," kata ASR.
Selain menyampaikan kesiapannya untuk bertarung dalam Pilgub Sultra, ASR juga memaparkan salah satu visi misinya ketika nantinya berhasil memimpin Bumi Anoa (Sultra). Visi misi khususnya dibidang minerba yakni berkomitmen untuk mencegah penambangan ilegal yang merugikan daerah baik dari segi ekonomi maupun lingkungan.
Menurut ASR, salah satu cara untuk mencegah kerugian itu yakni mendesak pemerintah pusat untuk mengembalikan kewenangan (kebijakan) pengelolaan pertambangan ke daerah.
Jika pertambangan dikelolah oleh pemerintah daerah, kata ASR, maka akan mengoreksi kepemilikan IUP (Izin Usaha Pertambangan) yang saat ini sekitar 90 persen dikuasai oleh asing. "Kalau pertambangan dikelolah oleh orang asing dan bukan orang lokal apa yang terjadi? Bisa jadi dia tidak care (dengan ekonomi daerah dan lingkungan)," ungkapnya.
"Sehingga mau tidak mau kita harus memaksa (pemerintah), harus bisa meyakinkan pusat agar mengembalikan kembali kewenangan yang pernah ada untuk kita bisa menata kembali (lingkungan dan ekonomi). Dengan trust akuntabilitas dan transparan dalam mengelola daerah saya yakin kewenangan itu bisa dikembalikan kedaerah," pungkas ASR.
Terpisah, Sekretaris DPW PPP Sultra, Abdul Rasak mengatakan, secara umum pengurus partai di daerah, provinsi bahkan di pusat (DPP) mendukung penuh pencalonan ASR sebagai bakal calon Gubernur Sultra.
"Kita ingin ada peningkatan kualitas dari partai. Beliau (ASR) komitmennya cukup kuat (maju di Pilgub Sultra). Saya tahu kapasitas, kapabilitas, dan integritas beliau untuk membangun daerah ini menjadi lebih baik ke depannya. Saya harap semua pihak bisa mendukung dan memenangkan Pak ASR," ungkap Rasak.
Senada, anggota Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) DPP Partai Demokrat Anis Fauzan mengatakan, ASR merupakan salah satu kandidat terkuat di Pilgub Sultra. Atas dasar itulah, pihaknya belum lama ini telah mengeluarkan surat tugas untuk ASR sebagai dukungan maju di Pilgub Sultra.
"Kami harap Pak ASR bisa menjalankan dan memenuhi harapan partai dari surat tugas yang diberikan. Jika semua dilakukan Partai tentu akan memberikan dukungan penuh di Pilkada bulan November 2024," kata Anis.
Untuk diketahui, isi surat tugas dari DPP Partai Demokrat yakni meminta ASR untuk memulai komunikasi politik dengan parpol koalisi guna memastikan terpenuhinya persyaratan dukungan minimal 20 persen dari koalisi parpol. Selain itu, ASR juga diminta untuk mencari dan mengusulkan bakal calon Wakil Gubernur Sultra sebagai pendampingnya di Pilgub. (ags/b)