KENDARIPOS.FAJAR.CO.ID - Hari Senin, 6 Mei 2024 lalu, telah dilaksanakan penandatanganan Perjanjian Kerjasama (PKS) Program Praktisi Mengajar Angkatan 4 tahun 2024. Pada angkatan 4 tahun ini, terdapat sekitar 300 Perguruan Tinggi (PT) Akademi dan Perguruan Tinggi Vokasi yang melibatkan sekitar 7000 kelas kolaborasi seluruh Indonesia.
Kegiatan tersebut dilaksanakan di Ruang Graha Utama, Gedung A Lantai 3 Komplek Kemendikbudristek Jakarta dihadiri oleh Direktur Sumber Daya, Dr. M. Sofwan Effendi, Direktur Pendidikan Vokasi, Dr. Kiki Yuliati, dan para Rektor PT penerima program Praktisi Mengajar Angkatan 4.
Pada kesempatan tersebut, Direktur Sumber Daya menyampaikan apresiasinya komitmen para pimpinan PT yang telah bekerjasama dengan baik dalam penyelenggaraan program praktik mengajar mulai angkatan 1 sampai dengan angkatan 4. “Praktisi Mengajar adalah Program yang diinisiasi oleh Kemendikbudristek agar lulusan perguruan tinggi lebih siap untuk masuk ke dunia kerja,” ujarnya.
Program tersebut mendorong kolaborasi aktif antara dosen dengan praktisi ahli dari berbagai pihak seperti pemerintah, swasta dan praktisi berbagai profesi termasuk yang sudah purnabakti agar tercipta pertukaran ilmu dan keahlian yang mendalam dan bermakna antara sivitas akademika di perguruan tinggi dan profesional di dunia kerja. Pelaksanaan program praktisi mengajar sesuai pedoman yaitu seorang praktisi akan masuk ke kelas yang diampu oleh dosen mitranya selama 12 jam, yang pelaksanaannya dapat diatur oleh dosen dan praktisi, dengan catatan dan perlu dipertimbangkan adalah kesediaan mahasiswa, sehingga tidak merasa terpaksa mengikuti program,” katanya.
Ia menjelaskan, bahwa kelas kolaborasi ini dilakukan dalam mata kuliah yang disampaikan di ruang kelas, baik secara luring maupun secara daring. Dalam program ini, mata kuliah dirancang dan dikelola secara bersama atau secara kolaboratif antara dosen dengan praktisi, sehingga mahasiswa dapat memperoleh pembelajaran holistik yang menghubungkan teori dengan praktek lapangan. “Harapan dari penyelenggaraan program praktisi mengajar ini agar mahasiswa bukan hanya mendapatkan ilmu namun juga pengalaman dari praktisi, sehingga kerjasama yang baik antara dosen, praktisi dan mahasiswa sangat diharapkan,” harapnya.
Sementara Rektor Unsultra, Prof. Dr. Ir. Andi Bahrun, M.Sc.Agric. saat menghadiri acara tersebut menyampaikan bahwa program praktisimengajar ini sangat baik untuk mendekatkan mahasiswa dengan kalangan praktisi yang merupakan SDM berpengalaman di instansi dan di bidangnya masing-masing. Ia mengapresiasi kinerja tim praktisi mengajar Unsultra yang telah memungkinkan Unsultra lolos dan dipercaya oleh Kemendikbudristek sebagai penyelenggara program praktisi mengajar sejak angkatan 1 sampai dengan angkatan 4 tahun ini, dengan jumlah kelas kolaborasi meningkat dibanding dengan program praktisi mengajar angkatan sebelumnya. “Pada angkatan pertama Unsultra lolos dan mendapatkan kepercayaan mengelola 9 kelas kolaborasi, pada angkatan 2 mendapatkan 13 kelas kolaborasi, angkatan 3 mendapatkan 16 kelas kolaborasi dan pada angkatan 4 ini mendapat 26 kelas kolaborasi,” ucapnya.
Berdasarkan hasil evaluasi dari praktisi menunjukkan bahwa para praktisi, dosen, dan mahasiswa merasa mendapatkan banyak manfaat dari program ini, sehingga para praktisi menyatakan kesediaannya untuk melanjutkan kolaborasi. “Semoga pelaksanaan program praktisi mengajar angkatan 4 ini dapat berjalan dengan baik dan tentu semakin baik dan berkualitas dibanding angkatan sebelumnya,” ungkapnya.
Prof Andi Bahrun yakin semua pihak termasuk Unsultra sebagai PT penyelenggara, dosen, praktisi, dan mahasiswa dapat mengambil manfaat dari program ini, untuk selanjutnya dapat berkontribusi dalam penyiapan SDM unggul menuju Indonesia Emas 2045. “Semoga mahasiswa dapat lebih siap untuk terjun ke dunia kerja, dan menjadi pemimpin masa depan dalam berbagai pilihan karir sesuai minat dan potensi masing- masing. Dengan demikian dampak kelas kolaborasi program praktisi mengajar ini sangat besar bagi lulusan Unsultra dalam mempersiapkan dirinya agar selalu adaptif, inovatif, kolaboratif, literasi digital yang mumpuni dan benar-benar siap terjun langsung ke dunia kerja dan menjadi pahlawan pencipta lapangan kerja,” harapnya.
Rektor Unsultra itu, juga mengimbau agar seluruh dosen koordinator mata kuliah untuk selalu mempersiapkan dan terlibat aktif dalam program ini dalam rangka mendukung ketercapaian profil lulusan yang telah ditetapkan dan meningkatkan serapan lulusan di dunia kerja serta menjadikan lulusan Unsultra tidak menganggur dan selalu dirindukan kehadirannya oleh pemerintah dan para pihak. “Oleh karena itu kita menaruh harapan besar agar program praktisi mengajar dapat berkelanjutan karena program praktisi mengajar ini, dapat mensinergikan Perguruan Tinggi dengan para pihak seperti pemerintah, dunia usaha dan industri termasuk media sehingga mampu menciptakan lulusan yang berdaya saing, relevan dengan kebutuhan dunia usaha, dan memiliki softskill dan hardskill yang mumpuni,” tutupnya. (win/b)