-- Kenalkan Kuliner Daerah, Gelar Lomba Mosolori
KENDARIPOS.FAJAR.CO.ID - Hari ini, Kota Kendari genap berusia 193 tahun. Memeriahkan hari paling spesial itu, Pemerintah Kota (Pemkot) Kendari menggelar beragam kegiatan. Salah satunya lomba Mosolori. Lomba ini dilaksanakan di Anjungan Teluk Kendari, kemarin.
Penjabat (Pj) Wali Kota Kendari, Muhammad Yusup mengatakan dalam lomba ini peserta diajak untuk mengolah sagu menjadi makanan pokok lengkap. Dengan menu tambahan seperti ikan dan sayuran, menggambarkan kekayaan kuliner tradisional daerah. Lomba ini diikuti sebanyak 33 Organisasi Perangkat Daerah (OPD) dan 11 Kecamatan lingkup Pemkot Kendari.
“Ini menunjukkan antusiasme yang begitu besar dalam memeriahkan hari istimewa ini. Para peserta menampilkan kreativitas dan keahlian mereka dalam mengolah bahan makanan lokal menjadi hidangan lezat yang memikat,” kata Yusup.
Melalui lomba ini, Yusup berharap keberadaan dan keunikan makanan tradisional sagu tetap terjaga dan terus dikembangkan masyarakat setempat. “Dengan lomba Mosolori, Kota Kendari tidak hanya merayakan usianya yang ke-193, tetapi juga mempromosikan kekayaan budaya dan kuliner tradisionalnya,” kata Yusup.
“Acara semacam ini tidak hanya menjadi ajang kompetisi, tetapi juga sarana untuk mempererat tali persaudaraan antar warga dan melestarikan warisan budaya lokal,” tambahnya. Sekedar informasi pelaksanaan lomba mosolori disaksikan langsung Penjabat (Pj) Wali Kota Kendari dan sekretaris Daerah (Sekda) untuk memastikan kelancaran acara. Dengan seksama, mereka mengecek detail beragam jenis makanan tradisional yang dipamerkan para peserta, memberikan dukungan serta apresiasi atas keberagaman kuliner yang ada di Kota Kendari.
Dewan juri Lomba Mosolori terdiri dari para profesional di bidang kuliner, Tim Penggerak PKK (Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga), serta perwakilan dari lembaga adat setempat, seperti Lembaga Adat Tolaki.
Dengan kehadiran juri yang beragam, diharapkan penilaian terhadap kualitas dan keaslian makanan tradisional menjadi lebih komprehensif dan berimbang. Selain menilai cita rasa dan penyajian makanan, lomba Mosolori juga memperhatikan proses pembuatan makanan tradisional berbahan dasar sagu, atau yang dikenal sebagai Sinonggi. Tradisi mosolori diharapkan menjadi bagian penting dalam menjaga keaslian dan keberlanjutan kuliner tradisional di Kota Kendari. (c/ags)