KENDARIPOS.FAJAR.CO.ID - Mantan calon wakil presiden (cawapres) Mahfud MD mengajak masyarakat untuk 'move on' atau menyudahi polemik hasil Pilpres 2024. Sehingga dapat menerima keputusan Mahkamah Kontitusi (MK), agar proses bernegara bisa berjalan sebagaimana mestinya.
"Misalnya saya menang, lalu yang satu menggugat, sudah diputus masih menggugat lagi, diputus gugat lagi, negara ini tidak berjalan. Oleh sebab itu, keadaban kita dalam hukum itu harus benar, benar dalam membuat aturan hukum, benar dalam menegakkan aturan hukum," kata Mahfud, kemarin.
Mahfud menjelaskan, Pilpres 2024 sudah selesai dan MK sudah memberi putusan. Karenanya, Mahfud mengaku sudah mulai melakukan normalisasi kehidupan dan salah satunya dilakukan dengan kembali lagi ke kampus-kampus untuk mengajar.
"Karena kontestasi sudah selesai, pilpres sudah selesai, saya melakukan normalisasi kehidupan karena sekarang sudah tidak ada lagi, saya hadir lagi ke UB hari ini dan untuk seterusnya, setiap diundang, asal tidak berbenturan pasti datang, pasti datang," ujar Mahfud.
Mantan Menko Polhukam itu mengaku selama musim kampanye sengaja tidak pernah mendatangi kampus-kampus, termasuk Universitas Brawijaya. Ia mengaku, hanya mendatangi kampus-kampus yang memang menggelar kampanye terbuka dan mengundang semua kontestan pilpres.
"Saya sengaja ke berbagai kampus tidak datang, kecuali dalam kampanye terbuka yang sengaja diselenggarakan kampus seperti Unair, kampanye terbuka, semua kontestan diundang tapi kalau kuliah saya tidak, berhenti selama musim kampanye," ungkap Mahfud.
Selain itu, ia menyampaikan, banyak pejabat-pejabat yang dulu diangkat atas rekomendasi darinya diberikan peringatan untuk menjauhinya. Terutama, lanjut Mahfud, ketika ada agenda-agenda kampanye ke daerah-daerah mereka.
Ia mencontohkan, Gubernur Sumatra Utara yang dulu merupakan staf ahli atau Pangdam Sumut yang dulu Sespri di Kemenkopolhukam ketika Mahfud jadi Menkopolhukam. Ketika ada agenda kampanye di Medan, Mahfud meminta mereka tidak mendekat.
"Ketika saya akan ke Medan saya bilang, tolong beritahu ke Gubernur dan Pangdam kalau saya ke Medan jangan dekat dekat, nanti tidak enak bagi Anda," papar Mahfud
Sebab, jika mereka datang dan berjumpa pada musim kampanye Pilpres 2024, akan ada isu-isu yang tidak diinginkan. Sehingga menjadi perbincangan dan menimbulkan kecurigaan khalayak. "Akan ada gosip-gosip yang menyerang. Misalnya, akan dibilang mendukung Mahfud MD dan itu merupakan kondisi yang tidak baik," pungkas Mahfud. (jpg)