KENDARIPOS.FAJAR.CO.ID - Momentum perayaan hari ulang tahun ke-60 Sulawesi Tenggara (Sultra), tidak hanya berlangsung sebagai acara seremonial semata. Lebih dari itu, perayaan tersebut menjadi panggung utama untuk mengenalkan, melestarikan, dan mempromosikan kekayaan budaya khas Sultra, yang menjadikan daerah ini unik di mata dunia. Salah satu inisiatif unggulan adalah lomba kuliner khas daerah, melibatkan 17 Kabupaten/Kota di Sultra.
“Pentingnya melestarikan dan mempromosikan kuliner khas daerah, bukan hanya untuk menjaga warisan budaya, tapi juga sebagai upaya menciptakan produk makanan yang menarik, bergizi, dan memiliki nilai ekonomis tinggi,” ungkap Pj Gubernur Sultra, Andap Budhi Revianto.
Jenderal Bintang Tiga itu menekankan, potensi besar yang dimiliki oleh keberagaman kuliner khas Sultra, menjadi kekuatan ekonomi daerah yang memberikan dampak positif bagi masyarakat setempat. Andap membandingkan dengan kesuksesan industri budaya Korea dalam mempopulerkan makanan khasnya, dan mengajak untuk mengadopsi strategi serupa.
“Kita harus belajar dari industri budaya Korea. Sebagai contoh, kita lebih mengenal makanan Toppoki, Bulgogi, Kimchi dibandingkan kuliner khas di sini seperti Kalambe, Kasoami, Parende, dan Kambewe. Mari kita maksimalkan segala potensi sumber daya yang ada, untuk menjadi kekuatan ekonomi yang berdampak positif bagi masyarakat,” tegasnya.
Selain itu, Pj. Gubernur juga menyoroti potensi penyerapan tenaga kerja yang dapat dihasilkan dari promosi dan produksi massal kuliner khas daerah. Langkah ini diharapkan, dapat membantu mengurangi tingkat kemiskinan ekstrem dan pengangguran terbuka di Sultra. (adv/rah)