KENDARIPOS.FAJAR.CO.ID - PDIP memperoleh lima kursi DPRD Muna pada pemilu 2024. Partai berlambang banteng moncong putih ini tengah mempersiapkan calon ketua DPRD Muna periode 2024-2029.
Ketua DPC PDIP Muna, La Ode Frebi Rifai mengatakan melihat trend hari ini mulai tingkat nasional sampai tingkatan daerah, anak muda lebih mendominasi. Sosok pemimpin yang energik sangat dipertimbangkan oleh partai dalam memilih bakal ketua DPRD Muna. Tetapi, baik tua atau muda, keduanya samasama berpotensi.
“Pengisian pimpinan DPRD itu, kita tidak spontan memutuskan siapa orangnya. Tetapi, ada aturan partai yang mengikat. Ada syarat-syarat dan kriteria yang harus dipenuhi,” kata La Ode Frebi Rifai, saat diwawancari wartawan Kendari Pos di Kantor DPC PIDP Muna, kemarin.
Menurutnya, perolehan suara terbanyak juga merupakan salah satu syarat, tetapi bukan sebagai tolak ukur yang utama untuk ditetapkan menjadi ketua DPRD. Namun, hanya menjadi bahan pertimbangan. Masih banyak syarat lain yang menjadi penilaian partai sebagai pimpinan DPRD.
“Pengisian pimpinan juga harus ada kerjasama terpilar yakni legislatif, struktur partai dan kepala daerah kedepannya. Agar tidak mementingkan kepentingan pribadi dan bisa mempertimbangkan kerja-kerja untuk membawa program partai khususnya demi kesejahteraan masyarakat Muna,” ungkap Ketua Banteng Muda Indonesia (BMI) Sultra itu.
Diketahui, ada lima nama calon legislatif (Caleg) terpilih pada Pemilu 2024 yang akan perpeluang menduduki kursi Ketua DPRD Muna. Di antaranya, La Ode Andri Ashary, La Ode Ena, Muhammad Rahim, Muhammad Salah Hayadi dan Muhammad Zultasyridah. Kelimanya, belum memenuhi syarat utama. Tetapi ada satu figur yang dinilai paling mendekati dan layak diusulkan menjadi ketua DPRD Muna.
“Semua punya kekurangan, tetapi kita bisa penuhi kekurangannya. Nanti di pusat akan dilihat siapa yang memenuhi syarat secara administrasi. Begitu juga dengan uji kelayakan dan kepatuhan (fit and propert testnya). Terpenting, siapa yang layak dan punya loyalitas tinggi,” pungkas Anggota DPRD Provinsi Sultra Dua periode itu. (b/deh)