KENDARIPOS.FAJAR.CO.ID - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Buton Utara (Butur) kembali menggelar Operasi Pasar Murah. Kebijakan tersebut dilakukan untuk terus memastikan pengendalian inflasi dan stabilisasi harga kebutuhan pokok masyarakat jelang Idulfitri 1445 Hijriyah, tetap terjaga. Operasi Pasar Murah itu dilaksanakan Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Pemkab Butur bersama pihak Perum Bulog setempat.
Bupati, H. Muhammad Ridwan Zakariah, membuka langsung agenda tersebut di halaman kantor Kecamatan Kulisusu, Kamis (4/4).
"Mari manfaatkan pasar murah yang ada ini, meskipun masih ada keterbatasan. Kegiatan ini bukan sekadar untuk mengendalikan harga, tetapi juga sebagai bentuk empati Pemkab Butur pada masyarakat dalam meringankan beban saat menghadapi hari besar keagamaan," ajak Ridwan Zakariah.
Ia mengapresiasi kinerja camat beserta seluruh perangkatnya, termasuk pada pihak Dinas Perdagangan serta Perum Bulog yang terus memfasilitasi terselenggaranya pasar murah itu.
"Semua lapisan masyarakat mesti mewaspadai gejala resesi perekonomian dunia. Sebab keadaan saat ini menunjukan gejolak inflasi dan diperlukan kehati-hatian. Perubahan nilai tukar rupiah terhadap dolar menjadi salah satu penyebab perubahan pada harga-harga. Ini tentu memengaruhi harga barang dan jasa domestik yang dikonsumsi," papar Butur-1 tersebut.
Ia meminta warganya untuk tidak berlebihan dalam mengonsumsi kebutuhan yang ada. Kondisi saat ini menjadi peringatan bagi semua untuk untuk lebih berhemat, hidup sederhana dan mensyukuri yang ada.
"Menghadapi Idulfitri tidak perlu berlebihan. Justru dibulan Ramadan ini kita diberi pelajaran untuk bersabar, hidup sederhana dan berempati kepada orang lain. Olehnya itu berbelanjalah secukupnya," imbau Ridwan Zakariah dalam kegiatan yang turut dihadiri Dandim 1429 Butur, Letkol Inf. Acuk Andrianto, Plh. Sekab, Muliana, Asisten Administrasi Umum, Zainal Arifin HZ, para pimpinan OPD serta Camat Kulisusu, Sukman Tarima.
Sejumlah komoditas bahan pokok, khususnya yang mengalami kenaikan harga disiapkan dengan harga subsidi. Mulai dari beras, minyak goreng, telur ayam ras, bawang merah dan bawang putih. (b/had)