KENDARIPOS.FAJAR.CO.ID - Dalam sepekan belakangan ini, Pemkab Buton menggelar gerakan pangan murah di sejumlah kecamatan. Kolaborasi Dinas Ketahanan Pangan dan Dinas Perdagangan menyediakan komoditas bahan pokok guna menjaga stabilitas harga dan daya beli masyarakat selama Ramadan dan jelang Idulfitri.
Sekretaris Kabupaten Buton Asnawi Jamaluddin mengatakan gerakan pangan murah merupakan instruksi pemerintah pusat yang harus dilakukan Pemkab tanpa terkecuali. Manfaat dari gerakan pangan murah itu benar-benar dirasakan oleh warga Buton. Itu terlihat dari antusias warga dalam menyambut pasar murah yang diadakan secara terpusat.
"Kita bekerja sama dengan Bulog, jadi stok beras, gula pasir dan juga minyak goreng kita aman hingga usai lebaran," katanya.
Mantan Kadis Sosial itu menambahkan, dalam setiap penyelenggaraan pasar murah Pemkab memastikan standar harga yang dikenakan terhadap setiap komoditas sudah di bawah harga pasar. "Sesuai namanya. Contohnya beras, kalau di pasar sekitar Rp 60 ribu hingga Rp 75 ribu, di Pasar Murah hanya Rp 55 ribu," sambungnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Buton La Lodi mengatakan harga-harga bahan pokok di Buton cenderung stabil. Tidak ada kenaikan signifikan. "Itu tak terlepas dari operasi pasar dan gerakan pangan murah yang selalu dipimpin langsung oleh pak bupati dan sekda," ungkapnya.
Dia merinci di pasar murah beras 5 kg dijual Rp 55 ribu.Minyak goreng 1 liter Rp 15 ribu dan gula pasir Rp 17,500. tambahnya.
Dia memastikan, hingga lebaran nanti pihaknya akan terus memantau harga pasar dan melalukan intervensi terukur bila terjadi gejolak kenaikan lagi. (lyn/c)