-- Disketapang Sultra dan Dinas Ketahanan Pangan Butur Gelar GPM di Kulisusu
KENDARIPOS.FAJAR.CO.ID - Dinas Ketahanan Pangan (Disketapang) Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) bersama Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Buton Utara (Butur) menggelar gerakan pangan murah (GPM) di Lapangan Raja Jin, Kelurahan Bangkudu Kecamatan Kulisusu, Kabupaten Buton Utara.
Seremonial gerakan pangan murah dibuka Asisten I Setda Buton Utara, Mansur dan turut hadir Kepala Dinas Ketahanan Pangan Butur Sadaria, Kepala Dinas Koperasi, UKM dan Tenaga Kerja Abdul Syukur dan Camat Kulisusu.
Bahan pokok yang dipajang langsung diserbu masyarakat di daerah berjuluk Lipu Tinadeakono Sara. Gerai pangan murah akan berlangsung 28-30 Maret mendatang.
Asisten Sekretariat Daerah (Setda) Pemerintah Kabupaten Buton Utara, Mansur memberikan apresiasi Pemprov Sultra berkenan menyelenggarakan gerakan pangan murah. Sebab, ini sangat membantu di tengah inflasi yang terjadi di daerah berjuluk Lipu Tinadeakono Sara.
“Saya mengucapkan terima kasih kepada Pemprov Sultra melalui Dinas Ketahanan menyelenggarakan gerakan pangan murah. Ini merupakan bentuk kepedulian pemerintah terhadap masyarakat,” ujar Mansur saat membuka gerakan pasar murah di Lapangan Raja Jin, Kamis (28/3).
Mantan Kepala Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Buton Utara itu menambahkan, program pangan murah memberikan gambaran bahwa pemerintah tidak hanya diam, selalu eksis memikirkan kebutuhan dan problem daya beli masyarakat.
“Bahwa saya menyimpulkan pemerintah tidak pernah diam, selalu eksis memikirkan kebutuhan masyarakat,” tegasnya.
Sementara itu, Ahli Madya Ketahanan Pangan Dinas Provinsi Sultra, Hesti mengatakan, kegiatan ini dalam rangka stabilisasi pasokan dan harga pangan pokok strategis menjelang hari besar keagamaan nasional (HBKN) bulan suci Ramadan serta pengendalian inflasi daerah tahun 2024.
"Tujuannya, untuk menghadirkan atau lebih mendekatkan tempat penjualan dan menstabilkan harga bahan pangan pokok di masyarakat. event ini juga memfasilitasi masyarakat, dalam mempermudah pemenuhan kebutuhan bahan pangan. Sekaligus menjaga daya beli masyarakat, saat naiknya harga sembako dan kebutuhan lainnya," terangnya.
Hesti menambahkan, sumber anggaran pelaksanaan gerakan pasar murah ini, berasal dari dana anggaran pendapatan belanja daerah (APBD) Dinas Ketahan pangan Provinsi Sultra.
"Sasaran gerakan pasar murah ini adalah masyarakat yang terdampak oleh situasi ekonomi, kenaikan harga bahan pokok dan strategis. Dimana bahan yang dijual adalah beras medium SPHP 5 kilogram Rp 54 ribu, beras premium 10 kg Rp 155 ribu, , minyak goreng, gula pasir, telur ayam, bawang putih dan bawang merah," tandasnya. (adv)