--NasDem Rebut Kursi Ketua DPRD
KENDARIPOS.FAJAR.CO.ID - 4 Februari 2024, menghadirkan banyak kejutan. Salah satunya pertarungan merebut pucuk pimpinan DPRD Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra). Kursi Ketua DPRD Sultra yang “dikuasai” Partai Amanat Nasional (PAN) dalam 5 tahun (2019-2024) tersisihkan oleh Partai NasDem yang berhasil meraih 6 kursi dalam Pemilu 14 Februari 2024. Sebaliknya, kursi PAN tergerus menjadi 3 kursi.
Hasil pileg, hanya 3 partai politik saling beririsan untuk meraih posisi Ketua DPRD Sultra. Diantaranya PDIP, Golkar dan NasDem. Ketiga parpol tersebut masing-masing mengoleksi 6 kursi. Namun dari aspek perolehan suara, NasDem menjadi jawara dengan raihan 179.518 suara. Terbanyak kedua, PDIP dengan akumulasi perolehan suara 177.425 atau terpaut 2.093 suara dari NasDem. Sementara Golkar meraup 160.060 suara.
Merujuk pada Undang-Undang Nomor 2 tahun 2018 tentang Perubahan Kedua Atas UU Nomor 17 Tahun 2021 tentang MPR, DPR, DPD, dan DPRD (UU MD3), bahwa kursi Ketua DPR diberikan kepada partai politik dengan raihan suara terbanyak. Sementara 4 wakil pimpinan DPR menjadi jatah parpol pemenang pemilu sesuai dengan urutan. Berdasarkan regulasi tersebut, NasDem sebagai pemilik suara tertinggi berpotensi menduduki kursi Ketua DPRD Sultra.
Pengamat politik Sultra, Dr.Muh Najib Husain, S.Sos., M.Si mengatakan, keberhasilan NasDem, tidak terlepas dari kerja politik para kader di setiap daerah yang ditunjang kinerja Ali Mazi saat menjadi Gubernur Sultra. Kekompakan internal NasDem juga menjadi episentrum kekuatan saat bergerak di tengah masyarakat.
“Parpol NasDem dibawah kepemimpinan cukup solid. Tidak hanya tingkatan DPW, namun pada level ranting sangat terlihat kolaborasi dan sinergi yang konsisten menjunjung tinggi kebersamaan,” kata Dr.Muh Najib Husain kepada Kendari Pos, Selasa (12/3/2024).
Akademisi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (Fisip) Universitas Halu Oleo (UHO) Kendari ini menjelaskan, pergerakan Surya Paloh yang mengumumkan bakal calon Presiden yang didukung yakni Anies Baswedan, menjadi magnet kuat untuk semangat para kader di seluruh Indonesia termasuk Sultra.
Pengaruh Anies Baswedan dimanfaatkan optimal para kader NasDem melalui alat peraga. Sehingga citra positif Partai NasDem melejit dan ikut kecipratan nama besar Anies sebagai calon Presiden RI.
Pengaruh para caleg yang ikut bertarung juga menjadi pembeda NasDem dengan parpol lainnya. Keterwakilan di setiap dapil di Sultra, rata-rata NasDem menempatkan jagoan yang bertarung di pileg, punya pengaruh besar dan signifikan bakal terpilih.
Misalnya di Dapil 1 Kota Kendari, ada nama Sudarmanto yang telah lama malang melintang di kancah perpolitikan. Di dapil 3 (Muna, Muna Barat, Buton Utara), ada La Ode Tariala yang sudah beberapa kali eksis di parlemen baik di DPRD kabupaten hingga DPRD Provinsi Sultra. “Kekuatan caleg yang berpengaruh setiap dapil, sangat berkontribusi besar bagi perolehan suara NasDem,” jelas Dr.Muh Najib.
Doktor Jebolan Universitas Gajah Mada itu membeberkan, yang menarik di NasDem nyaris tidak ada riak perpecahan internal. Kendati dihiasi persaingan yang sangat kuat, namun tidak berbuntut pertentangan internal. “Pencapaian NasDem di pemilu 2024 ini menjadi catatan sejarah penting karena baru kali pertama bisa menduduki 01 DPRD Sultra,” jelas Dr.Muh Najib.
NasDem sebagai parpol baru pecahan Golkar cukup mulus proses perjalanannya mendapat pintu dihati rakyat. Karena di Sultra rata-rata tiga parpol saling bergantian menduduki kursi Ketua DPRD, yakni PDIP, Golkar dan PAN. “Kali ini meski sama-sama mengumpulkan 6 kursi dengan PDIP, Golkar, namun NasDem lebih unggul dalam akumulasi suara,” beber Dr.Muh Najib.
Ia menambahkan, dengan torehan 6 kursi, NasDem berpeluang mengusung bakal calon Gubernur Sultra pada Pilkada Serentak 27 November 2024. NasDem butuh koalisi parpol dan butuh 3 kursi tambahan untuk memenuhi syarat 9 kursi untuk mengusung 1 pasangan calon. “Bukan hal sulit bagi NasDem untuk mencari koalisi,” tandas Dr.Muh Najib.
Terpisah, Wakil Ketua DPW NasDem Sultra La Ode Tariala mengatakan, keberhasilan partainya meraih 6 kursi, buah kerja politik para kader yang kompak mengedepankan kebersamaan menjemput kemenangan. Ditunjang roh NasDem bahwa di tubuh NasDem mengalir politik tanpa mahar. Sehingga kader bekerja benar-benar atas dasar dorongan kuat hati nurani.
“Selain di DPRD Provinsi Sultra meraih 6 kursi atau Ketua DPRD Sultra, kami juga menduduki pucuk pimpinan di Kolaka Timur. Yang teristimewa adalah Kolaka Utara dari 0 kursi menjadi 6 kursi dan berhak posisi Ketua DPRD,” kata La Ode Tariala kepada Kendari Pos, Selasa (12/3/2024).
Terkait siapa yang akan menjadi Ketua DPRD Sultra, kata dia, semua kader NasDem yang terpilih memiliki potensi yang sama. Penentu utama datang dari DPP NasDem yang akan merekomendasikan menjadi Ketua DPRD Sultra.
“Kami yang terpilih tinggal menunggu saja arahan DPP NasDem. Siapa yang ditunjuk maka pasti kami legawa dan menerima dengan jiwa patriot,” tandas La Ode Tariala. (ali/b)
Parpol Peraih Kursi di DPRD Sultra, periode 2024-2029
NasDem
179.518 suara, 6 kursi
PDIP
177.425 suara, 6 kursi
Golkar
160.060 suara, 6 kursi
Gerindra
157.662 suara, 5 kursi
PBB
144.057 suara, 4 kursi
Demokrat
124.394 suara, 4 kursi
PKS
107.818 suara, 4 kursi
PKB
124.621 suara, 3 kursi
PAN
119.636 suara, 3 kursi
PPP
95.913 suara, 3 kursi
Hanura
30.961 suara, 1 kursi
DATA DIOLAH DARI BERBAGAI SUMBER