--Korban Tersebar di 10 Kecamatan
KENDARIPOS.FAJAR.CO.ID - Korban terdampak banjir di Kota Kendari terus bertambah. Jika sehari sebelumnya 2.198 Kepala Keluarga (KK), kini korban terdampak kini sudah mencapai 2.255 KK. Jumlah korban diperkirakan masih akan terus bertambah.
Penjabat (Pj) Wali Kota Kendari, Muhammad Yusup mengatakan pihaknya masih terus melaksanakan pendataan terhadap korban terdampak banjir. “Kita masih dalam tahap pendataan. Berapa korban, berapa rusak ringan, rusak sedang dan rusak berat.
Kita lagi menghitung dan selanjutnya kita akan memperbaiki kita perbaiki secara bertahap,” ungkap Muhammad Yusup, Jumat (8/3).
Selain mendata, pihaknya masih fokus melaksanakan penyaluran bantuan sosial untuk korban terdampak dibeberapa titik terparah banjir seperti di Baito dan Lorong Durian (Kelurahan Wuawua), Jalan Nasional (Kelurahan Watu-watu), Lorong Teplan (Kelurahan Punggaloba), Lorong Lasolo (Kelurahan Dapu-dapura dan di Kelurahan Kampung Salo.
Sebagai bentuk kesiapsiagaan, pihaknya turut mendirikan posko siaga banjir dititik yang rawan banjir termasuk mendirikan dapur umum dan tenda pengungsian.
“Tenda pengungsian nanti kita akan bangun karena berdasarkan prediksi dari BMKG hujan ekstrem masih akan terjadi sampai tanggal 10 Maret 2023,” ungkap Muhammad Yusup.
Kepala BPBD Sultra ini meminta semua pihak bersatu dan bergotong royong membantu korban banjir dibeberapa titik di Kota Kendari. Itu penting dilakukan mengingat bencana alam bukan menjadi tanggungjawab pemerintah sepenuhnya, melainkan menjadi tanggung jawab bersama.
Dari hasil pendataan, sebanyak 2.255 KK yang terdampak terdiri 2.198 KK korban banjir dan 57 KK korban tanah longsor. Musibah bencana hidrometereologi terjadi di 10 kecamatan di Kota Kendari (lengkap lihat grafis). (b/ags)