KENDARIPOS.FAJAR.CO.ID -- Warga Kabupaten Buton mulai mengeluhkan mahalnya harga beras. Pemkab setempat merespon keluhan rakyat dengan melakukan inspeksi mendadak (sidak) di beberapa Rumah Pangan Kita (RPK) untuk memastikan tidak ada mitra yang memainkan harga beras.
Otorita La Ode Mustari mengancam cabut izin usaha jika RPK ditemukan melakukan kong kalikong stok dan harga beras.
“Ada kenaikan tapi tidak seperti daerah lain. RPK kita masih komitmen sesuai aturan main yang ada. Bahkan kalau ada yang nakal bisa kita ancam cabut izin usahanya,” ungkap Kepala Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Buton La Lodi.
Saat ini kata dia, untuk stok beras di Kabupaten Buton masih aman dan cukup untuk memenuhi kebutuhan masyarakat di bulan Ramadan hingga Idulfitri. Asal jangan ada permainan dari RPK seperti penimbunan stok atau pengalihan area jual.
“Dari laporan Bulog, stok sekarang ada 350 ton untuk beras medium, sedangkan untuk premium itu 115 ton. Jadi itu sudah sangat cukup untuk warga kita, bahkan sampai selesai lebaran,” lanjutnya.
Sebelumnya, Pj. Bupati Buton Drs La Ode Mustari memastikan Pemkab akan terus mengawasi stabilitas harga beras di pasaran. Selain sidak, Pemkab juga akan menggelar pasar murah bekerja sama dengan Pemprov Sultra. “Nanti akan ada pasar murah juga jelang puasa,” terang Mustari. (lyn/c)