--Kunjungi Kendari Pos, Kenalkan Film Mosonggi
KENDARIPOS.FAJAR.CO.ID - Program Bincang-Bincang Sinema (BBS) yang digagas Demi Film Indonesia (DFI) telah memasuki tahun ketiga pelaksanaannya. Program ini sudah menyentuh 11 kota di Indonesia. Salah satunya Kota Kendari.
DFI berharap, lewat program BBS, bisa mendekatkan dunia perfilman kepada generasi muda. Sekaligus mengajak mereka supaya mencintai film nusantara. Lebih khusus lagi, film yang diadopsi dari kearifan lokal daerah masing-masing.
Harapan agar generasi muda bisa mencintai film lokal nusantara disampaikan Penggagas sekaligus Ketua Umum Demi Film Indonesia (DFI),Yan Widjaja saat berkunjung di Graha Pena Kendari Pos, Jumat (1/3/2024).
"Program BBS mendapat sambutan hangat dari berbagai sekolah di seluruh nusantara. Ini yang membuat kami semakin optimis, kalau ke depan generasi mudah bisa mencintai film lokal nusantara," ungkap Yan Widjaja saat berbincang dengan Wakil Direktur Kendari Pos, Awal Nurjadin beserta jajaran redaksi Kendari Pos.
Dalam kesempatan itu, Yan Widjaja juga menjelaskan tentang kunjungan yang telah dilakukan di beberapa sekolah di Kota Kendari.
"Target kunjungan program BBS, setiap kota ada empat sekolah. Khusus di Kendari, program BBS atau Film Maker Goes to School menyasar SMA Negeri 1 Kendari, SMA Negeri 9 Kendari, SMA Negeri 2 Kendari dan SMA Negeri 7 Kendari," terangnya.
Selain kunjungan ke Sultra, BBS telah merambah ke berbagai kota. Yakni, Batam, Samarinda, Babel, Riau, Kepri, Padang, Makassar, dan beberapa kota lainnya sejak tahun 2022. Meskipun menghadapi tantangan pasca pandemi, program ini berhasil menjadikan dunia perfilman, lebih dekat dengan hampir 40 SMK dan SMA negeri/swasta di setiap kota yang dikunjungi.
"BBS atau Bincang-Bincang Sinema Filmmaker Goes To School, telah difasilitasi oleh Dit PMM KemendikbudRistek. Di Kota Kendari, kegiatan BBS telah memasuki ke-11 kalinya, dengan total 6.000 pelajar yang telah terpapar konsep Merdeka Belajar mengenai profesi-profesi di industri perfilman. Mulai dari sutradara, direktur fotografi (dOP), hingga penulis skenario," bebernya.
Nuzul Kristanto dari Dit PMM Kemendikbudristek menegaskan, BBS ini memiliki tujuan untuk mengawal film dengan kearifan lokal. Seperti dalam film Mosonggi yang mengangkat kisah lezatnya Sinonggi di masyarakat Kota Kendari.
"Kami juga mengundang guru dan pelajar, untuk menonton film Mosonggi di XXI Park Kendari pada Sabtu mendatang, agar mereka semakin mencintai film nasional," harapnya.
Tidak hanya itu, apresiasi terhadap film nasional juga bertujuan untuk mengkampanyekan profesi-profesi di industri perfilman. "Dalam dunia perfilman tidak hanya ada sutradara dan aktor/aktris, tapi juga ada direktur fotografi, penulis skenario, penata artistik, penata suara, dan lainnya. Inilah yang juga kami perkenalkan kepada generasi muda," terangnya.
Sementara itu, sebagai sutradara yang terlibat dalam program BBS ini, Irham Acho mengucapkan terima kasih atas dukungan dan kebanggaannya melihat program ini telah diadopsi oleh berbagai kota di Indonesia. Dengan kunjungan ke Kota Kendari sebagai awal tahun 2024, BBS akan melanjutkan perjalanannya ke Ternate, Malang, Singkawang, dan Kota Denpasar.
"Program ini diharapkan, bisa terus menginspirasi generasi muda Indonesia, untuk terlibat dalam industri perfilman dan mengembangkan potensi kreativitas mereka,"harapnya.
Sementara itu, Wakil Direktur Kendari Pos, Awal Nurjadin mengaku akan mensupport setiap pelaku seni perfilman, apalagi dalam mengangkat film-film nusantara.
"Kami akan selalu mendukung pelaku perfilm-an nusantara, melalui berbagai pemberitaan menarik yang akan ditampilkan Kendari Pos. Baik melalui media cetak maupun media online," pungkasnya. (b/rah)