KENDARIPOS.FAJAR.CO.ID -- Penjabat (Pj) Gubernur Sultra, Andap Budhi Revianto, menghadiri panen tanaman pangan dan hortikultura di lahan persemaian SMKN Pertanian dan Pembangunan (PP) 5 Konawe, Wawotobi, Rabu (28/2). Tanaman pangan dan hortikultura yang dipanen merupakan bibit semaian Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sultra saat penanaman serentak, 25 November 2023 silam. Sebanyak 2.738.475 bibit ditanam saat itu, dipimpin Pj Gubernur Andap dan diikuti SMA/SMK se-Sultra.
Panen tanaman cabai, tomat dan jagung yang dilakukan Pj Gubernur, Andap Budhi Revianto kemarin, turut dihadiri Pj Bupati Konawe, Harmin Ramba dan jajarannya, Kepala Perwakilan Bank Indonesia (BI) Sultra Doni Septa Wijaya, termasuk sejumlah pimpinan OPD Pemprov Sultra.
Andap Budhi Revianto mengatakan, gerakan sekolah menanam hingga panen yang dilakukan, tak boleh dianggap sekadar seremonial saja. Lebih dari itu, Andap menginginkan semua pihak yang turut terlibat, dapat mengambil nilai-nilai luhur untuk diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari. “Saat pertama kali kita menanam, tentunya banyak tujuan yang kita harapkan. Misalnya, saat menanam cabai yang masa pakainya maksimal empat hari setelah panen,” ujar Andap Budhi Revianto, kemarin.
Andap mengungkapkan, masa pakai cabai yang singkat tersebut, membuat petani maupun pihak sekolah mesti memproduksi tanaman itu secara swadaya dan mandiri. Dengan demikian, semua pihak akhirnya tergerak untuk menghasilkan tanaman tersebut dengan cara-cara mandiri dan tidak bergantung pada pihak lain.
“Banyak nilai yang bisa kita petik dari kegiatan ini. Pelajar dan pihak sekolah, dapat mengubah mindset. Bahwa ternyata memanfaatkan lahan dengan baik dan hasil produksi maksimal, maka bisa ikut mengambil peran di pasar. Hal ini tentunya bisa memberikan tambahan penghasilan bagi siswa maupun sekolah,” ungkap Sekjend Kemenkumham RI itu.
Pj Gubernur Andap menambahkan, nilai lain yang dapat diambil, yakni mengajarkan upaya dan kerja keras mencapai hasil kepada segenap masyarakat Sultra. Pada akhirnya, masyarakat bisa belajar dari hasil yang dicapai untuk mengatasi masalah dan hambatan selama prosesnya.
“Saya sebagai orang baru, berusaha meletakkan legacy. Niat kita adalah change the world. Sultra yang tadinya tingkat inflasinya berada di atas rata-rata, bisa kita berada di bawah standar inflasi nasional,” imbuhnya.
Sementara itu, Kepala Dinas (Kadis) Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Sultra, Yusmin, menjelaskan, aksi menanam tanaman pangan dan holtikultura, bertujuan membantu daerah. Terkhusus, masyarakat di sekitar sekolah dan pihak sekolah sendiri. “Pemerintah daerah sudah membantu dengan baik. Bupati Konawe sudah berperan maksimal agar kegiatan ini bisa terlaksana dengan baik. Proses dan panen dengan hasil maksimal,” ucapnya.
Yusmin menerangkan, total lahan persemaian SMA/SMK se-Sultra yang baru diolah, mencapai lima hektare. Sedangkan, sisa lahan yang belum diolah seluas 12 hektare. Ia mengaku, pihaknya saat ini sementara memproses bantuan alat berat bagi sekolah. Tujuannya memanfaatkan pengolahan maksimal sisa lahan 12 hektare untuk mulai bisa digunakan pada tiga atau empat bulan bulan mendatang.
“Kami juga atas nama Pemprov Sultra, mengapresiasi peran BI Perwakilan Sultra yang mendukung program penanaman tanaman pangan dan hortikultura ini. BI Sultra turut andil memasok persediaan bibit tanaman dan pupuk untuk program di SMKN PP 5 Konawe,” tandasnya.
Di tempat yang sama, Pj Bupati Konawe, Harmin Ramba, mengemukakan, pihaknya mendukung program peningkatan budi daya pangan lingkup dunia pendidikan. Selain memberikan dukungan pengolahan lahan siswa-siswa dan guru sekolah, bantuan berupa fasilitas pengolahan juga akan diberikan kepada pihak sekolah.
“Insyaallah pekan depan, kami akan salurkan bantuan berupa hand tractor dan satu mesin pengolahan lahan pertanian untuk mendukung kegiatan selanjutnya. Kami berharap, ini bisa terus dilakukan untuk mendukung kesejahteraan masyarakat,” tutup Harmin Ramba. (b/adi)