KENDARIPOS.FAJAR.CO.ID -- Pemkab Buton terus berupaya menekan angka stunting di Bumi Wolio. Puskesmas dan Posyandu sebagai ujung tombak pencegahan dan penanganan stunting tak pernah lepas dari pantauan Pj Bupati Buton La Ode mustari. Olehnya itu, ia rutin memantau kesiapan sumber daya manusia (sDm) Puskesmas dan ketersediaan sarana dan prasarana.
Setiap melakukan lawatan, Pj bupati didampingi rombongan Dinas kesehatan dan Tim Penggerak Pemberdayaan kesejahteraan keluarga (Pkk) Buton. Baru-baru ini, La Ode mustari bersama rombongan mengecek fasilitas yang tersedia Puskesmas Wakaokili sekaligus meninjau Posyandu Cempaka di desa tersebut.
La Ode mustari mengatakan penanganan stunting di Buton sejatinya telah ada sejak zaman kerajaan. “Ternyata penanganan stunting ini secara sadar dan tidak sadar sudah lama kita lakukan di Buton. apalagi di Buton ini memiliki adat Budaya Buton yang bernama “Dole-dole” yang merupakan pemberian gizi kepada aanak sejak kecil dan adanya adat “Posipo” yaitu pemberian makanan untuk ibu hamil sejak 7 bulan. Hal tersebut jika dimaknai merupakan salah satu penanganan stunting warga Buton,” ucap Pj. Bupati Buton.
Olehnya itu ia mengajak seluruh insan kesehatan menyamakan persepsi bila stunting adalah ancaman serius bagi generasi bangsa. maka dari itu pencegahannya harus selalu diutamakan. “Terutama anak-anak remaja tolong diedukasi yang baik, ibuibu muda yang sedang hamil, mereka butuh perhatian lebih,” imbaunya.
Sementara itu, ketua TP Pkk Buton andi asniwati mustari mengatakan, pemberian Buku kia tersebut merupakan sebuah pedoman untuk ibu-ibu semua untuk mempelajari cara merawat bayi maupun perawatan ibu hamil dengan baik dan sehat untuk pencegahan stunting. “Jangan hanya disimpan, dibaca dan diimplementasikan,” ajaknya. (lyn/b)