KENDARIPOS.FAJAR.CO.ID -- Masyarakat kini mulai resah. Harga kebutuhan pokok jelang Ramadan secara perlahan bergerak naik. Guna menenangkan warga, Penjabat (Pj) Gubernur Sulawesi Tenggara (Sultra) Andap Budhi Revianto harus turun gunung. Sederet langkah intervensi diambil untuk menekan gejolak harga. Mulai meningkatkan pengawasan, memastikan pasokan lancar hingga menggalakan gerakan pangan murah (GPM).
Pj Gubernur Sultra Andap Budhi Revianto mengatakan terus berupaya menjaga pasokan dan harga pangan tetap stabil. Hal ini tak lain untuk menjaga daya beli masyarakat. Jika tak diatasi, maka akan berdampak pada laju inflasi. Saat ini, tingkat inflasi di Sultra sebesar 2,46 persen.
“Meski masih di bawah rata-rata inflasi nasional, namun tetap harus menjadi perhatian serius pemerintah. Makanya, kita melakukan berbagai intervensi. Salah satunya melalui GPM. Gerakan ini dilaksanakan di seluruh daerah di Sultra,” ujar Andap Budhi Revianto ketika meninjau pelaksanaan GPM di pelataran Masjid Agung Al Kautsar Kendari, Rabu (28/2)
Untuk memenuhi permintaan masyarakat di GPM, pemerintah menyediakan stok bahan pangan yang cukup besar. Untuk beras, pemerintah menyiapkan 6 ton. Yang mana, ini merupakan beras program stabilisasi pasokan dan harga pangan (SPHP). Selain itu, ada beras jenis premium sebesar 3 ton. Di sisi lain, ada pula telur ayam ras 600 kilogram (kg), minyak goreng 1800 liter, gula pasir 1 ton, bawang merah 300 kg, bawang putih 300 kg dan cabai sebanyak 100 kg.
“Stok beras yang disediakan cukup besar. Hal ini sesuai dengan hasil monitoring Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) yang menunjukkan adanya kenaikan harga beras di pasaran. Kami juga telah berkoordinasi dengan Perum Bulog Sultra untuk segera menyalurkan stok beras ke pasar. Dari hasil koordinasi, dapat diinformasikan ketersediaan beras di Sultra aman hingga Idul Fitri,” ujar mantan Kapolda Sultra ini.
Andap mengajak masyarakat untuk melakukan diversifikasi pangan dengan mengonsumsi alternatif pengganti beras. Masyarakat Sultra memiliki banyak pilihan pangan selain beras. Seperti ubi, sorgum, jagung dan sagu.
Pengunjung GPM Ningsih (42) menyatakan rasa syukurnya atas kegiatan tersebut. Ia berharap acara serupa dapat terus diadakan. “Alhamdulillah, kami senang. Sebab kegiatan ini bisa meringankan kami di tengah kenaikan harga beras di pasar. Sering-sering ya Pak,” ujar Ningsih. (c/rah)