KENDARIPOS.FAJAR.CO.ID -Jelang bulan suci ramadan harga kebutuhan bahan pokok naik. Pemkab buton berupaya menjaga stabilitas harga dan ketersediaan pangan di bulan ramadan.
Pj. Bupati Buton, Drs. La Ode Mustari mengaku mendapat tugas dari Inspektorat Jenderal (Irjen) Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) Komjen Pol Drs. Tomsi Tohir, untuk melakukan inspeksi mendadak (Sidak) harga dan ketersediaan kebutuhan pokok jelang ramadan di pasaran. Ia bersama kepala daerah lain saat rapat online dengan Kemendagri, diminta melihat data BPS agar menjadi bahan pengambilan keputusam sehingga dapat menghasilkan kebijakan untuk menghadapi ramadan.
“Perintahnya agar kita bekerja sama dengan Forkpimda, segera turun ke lapangan untuk memantau laju perkembangan harga. upaya ini penting dilakukan terlebih menjelang bulan ramadan,” jelas Mustari.
Mustari mengaku siap menindaklanjuti arahan tersebut. Ia pun sudah dijadwalkan untuk melalukan sidak pemantauan harga di pasar tradisional, rabu (hari ini, red). Hasilnya semua harga-harga komoditas akan dilaporkan ke pemerintah pusat.
“Kita akan turun lapangan, mudah-mudahan kenaikan harga jangn signifikan jelang ramadan ini, atau kalau bisa stabil-stabil saja,” tambahnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten buton La Lodi mengungkapkan saat ini komoditas yang paling dikeluhkan warga adalah kenaikan harga beras. Namun di pasar tradisional beras premium masih dijual dengan harga rp 12 ribu perliternya. Harga itu masih terbilang stabil.
“Kita di buton mestinya tidak mengalami kenaikan. Karena stok sangat aman. bahkan untuk stok ramadan kemarin sudah masuk di tiga RPK (rumah pangan kita). Tapi untuk memastikan lagi harga itu, Pak Pj bupati dan Forkopimda akan pantau harga di Pasar Sabho. Kita akan data semua harga-harga,” terangnya. (lyn/b)