Asrun Minta Warga Tak Panik

  • Bagikan
GERAKAN PANGAN MURAH : Sekprov Sultra Asrun Lio (tengah) foto bersama di acara GPM di pelataran Masjid Agung Al Kautsar Kendari, Selasa (27/2)A (RAHMA SAFITRI/KENDARI POS)
GERAKAN PANGAN MURAH : Sekprov Sultra Asrun Lio (tengah) foto bersama di acara GPM di pelataran Masjid Agung Al Kautsar Kendari, Selasa (27/2)A (RAHMA SAFITRI/KENDARI POS)

--Gandeng Bulog, Pemprov Gelar GPM

KENDARIPOS.FAJAR.CO.ID -- Kenaikan harga sejumlah komoditas pangan bisa berimbas pada inflasi. Atas dasar itulah, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulawesi Tenggara (Sultra) mulai melakukan langkah konkret dalam menekan melonjaknya harga pangan jelang Ramadan 1445 Hijriah. Tidak hanya memperketat pengawasan, Pemprov juga menggalakkan gerakan pangan murah (GPM).

Sekretaris Provinsi (Sekprov) Sultra Asrun Lio mengatakan GPM dilaksanakan dalam rangka membantu pemenuhan kebutuhan pokok bagi masyarakat menjelang bulan suci ramadan. Dalam GPM ini, pemerintah turut menggandeng Badan Urusan Logistik (Bulog).

"Kami menyediakan berbagai kebutuhan pokok di GPM. Seperti beras, gula, minyak goreng, telur serta berbagai bahan pangan lainnya. Harganya pun relatif miring. Ada juga yang disesuaikan dengan Harga Eceran Tertinggi (HET)," kata Asrun Lio di sela-sela kegiatan GPM di pelataran Masjid Agung Al Kautsar Kendari, Selasa (27/2).

GPM kali ini lanjutnya, diinisiasi Dinas Ketahanan Pangan (Disketapang) Sultra. Rencananya, kegiatan ini berlangsung selama tiga hari mulai tanggal 27 hingga 29 Februari mendatang. Yang pastinya, pemerintah memastikan ketersediaan pangan khususnya beras tercukupi. Untuk itulah, ia meminta masyarakat tidak perlu panik.

"Saya kira, bukan hal baru harga kebutuhan pangan mengalami kenaikan menjelang Ramadan. Tapi bagaimana pun, pemerintah akan selalu hadir setiap ada gejolak-gejolak di masyarakat utamanya kenaikan harga. Kami ingin memberi ketenangan dengan menjaga harga barang kembali stabil," ujarnya.

Sementara itu, Kepala Bulog Sultra Siti Mardati Saing meminta masyarakat tak perlu khawatir terjadi kelangkaan beras. Hingga kini, stok beras masih mencukupi. Bolug memiliki 23.600 ton beras Stabilitas Pasokan Harga Pangan (SPHP). Tidak hanya itu, pihaknya sudah menyiapkan kebutuhan pangan sampai Maret sekitar 5 ribu sampai 10 ribu ton.

"Hitungan kami, hingga akhir Maret masih ada 5 ribu sampai 8 ribu ton. Dalam kegiatan ini, Bulog Sultra menyediakan beras sebanyak 6 ton, gula seribu kilogram dan minyak goreng 1.800 liter. Stok ini disiapkan dalam memenuhi kebutuhan pasar murah selama 3 hari," ujarnya. (c/rah)

  • Bagikan

Exit mobile version